Entri yang Diunggulkan

Bertaubatlah...Sungguh Allah Maha Pengampun dan Penerima Taubat

Tulisan ini sengaja saya buat sebagai nasehat untuk diri saya pribadi. Di kemudian hari ketika kelak saya kembali membuka lembaran blog ini,...

Jumat, 08 April 2016

Pengalaman persalinan anak kedua (41 minggu 1 hari)

Ini adalah kisah persalinan anak kedua ku. Memang harus diakui bahwa persalinan kedua ini tidaklah semulus dan secepat anak pertama karena adanya beberapa faktor. Semuanya tidak lepas dari takdir Nya.
Kata orang, umumnya persalinan anak kedua biasanya jauh lebih cepat dibanding anak pertama. Karena jalannya sudah terbuka katanya,hehe. Namun, tidak begitu dengan persalinan keduaku.
Persalinan kedua ini waktunya agak lama dan rasa sakitnya agak lambat dbanding yang pertama. Penyebabnya ternyata adalah adanya lilitan tali pusat pada bayiku. Akhirnya rasa sakitnya muncul sedikit sedikit dan ketubanku juga pecah lebih cepat. Padahal pembukaannya baru sekitar 2-3.
Sakit yang teratur dan tembus kebelakang sebenarnya sudah kurasakan sejak tengah malam pada tanggal 29 maret dini  hari. Sakitnya teratur setiap 10 menit sekali. Lamanya sekitar 25-30 detik. Tapi entah kenapa sakit itu tidak bertambah hingga pukul 10.30 dimana ketubanku mulai merembes. Akhirnya diteleponlah bidan yang akan menolong. Memang rencana persalinan ini saya hanya memanggil bidan dan melahirkan dirumah. Kebetulan rumah saya dekat dengan klinik, jadi jika sewaktu-waktu terjadi apa-apa, maka bisa segera ke klinik saja. Bidan menyarankan untuk tidak banyak bergerak. Dia akan segera datang untuk memeriksa. Setelah bidan datang, saya diperiksa. Ternyata pembukaannya sudah 4. Bidan datang pukul 1 lewat setelah dzuhur karena menunggu pembukaannya bertambah dulu. Karena pembukaannya tidak signifikan, maka bidan menyarankan untuk diinduksi.
Ya Allah, saya takut sebenarnya karena mendengar cerita orang-orang kalau diinduksi itu sakitnya jauh lebih sakit dibandingkan tidak diinduksi. Tapi, kalau tidak diinduksi dan air ketuban terus merembes, nanti bisa membahayakan adek bayi di dalam perut. Jadi akhirnya saya putuskan untuk diinduksi. Pukul 5 sore saya mulai diinduksi, tapi sakitnya belum bertambah signifikan. Nanti setelah magrib, sakitnya mulai terus menerus dan tidak mau berhenti. Saya mulai merasakan rasa ingin mengedan dan bab. Akhirnya bidan memeriksa sudah hampir lengkap dan beberapa saat kemudian, saya sudah tidak tahan mau mengedan. Bidan memposisikan saya untuk mengedan dan memberi aba-aba. Alhamdulillah setelah 2x mengedan akhirnya lahirlah permata hatiku ke dunia dengan selamat pukul 10.30 malam. Alhamdulillah binikmatihi tatimmusshalihat.
Setelah hampir 22 jam lebih menunggu, akhirnya adek nusaibah bisa lahir dengan selamat. Jauh beda dengan kakaknya yang hanya sekitar 14 jam padahal anak pertama.
Disini memang ada perbedaan selama saya hamil anak pertama dan kedua. Saat hamil kakak, alhamdulillah saya tidak pernah sakit, tapi pada hamil kedua ini saya sakit batuk sampai 2x dan lamanya sampai 2 minggu lebih. Mungkin inilah penyebab kondisi kesehatanku di kehamilan kedua kurang baik dan menyebabkan persalinan lambat dan adanya lilitan tali pusat. Selain itu, pada hamil kedua, aktivitasku jauh lebih berat dibandingkan hamil pertama karena harus mengurus si kakak. Dan yang paling mendebarkan juga karena usia kehamilanku yang kedua ini sebenarnya sudah memasuki usia 41 minggu lebih 1 hari, yang sudah saya tunggu sejak usia kehamilan 38 minggu. Bisa dibayangkan bagaimana saya sebenarnya harap-harap cemas menunggu tanda-tanda persalinan anak kedua ini yang tak kunjung muncul. Tapi, ala kulli hal, semua sudah menjadi takdir yang tetap harus diambil hikmahnya. Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran buat ibu hamil yang sedang menunggu persalinan agar tetap sabar menunggu dan insyaallah semua bayi ada waktunya unuk lahir dan kita harus banyak berdoa agar persalinan dimudahkan semudah mudahnya oleh Allah.

1 komentar:

  1. Alhamdulillah semoga dede nusaibah sehat selalu ya, peluk cium dari Ummi afifah

    BalasHapus