Entri yang Diunggulkan

Bertaubatlah...Sungguh Allah Maha Pengampun dan Penerima Taubat

Tulisan ini sengaja saya buat sebagai nasehat untuk diri saya pribadi. Di kemudian hari ketika kelak saya kembali membuka lembaran blog ini,...

Jumat, 22 April 2016

Ghibah, rugi besar bagi pelakunya

Pernah dengar kata ghibah? Ghibah alias gosip/menggunjing adalah suatu perbuatan yang sangat tercela dan termasuk ke dalam dosa besar. Pelaku ghibah begitu menikmati perbuatannya menceritakan kejelekan orang lain tanpa mereka sadari bahwa perbuatannya itu telah membawa kerugian besar baginya di akhirat kelak. Orang yang suka berghibah diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri yang tentu saja mereka pasti akan jijik jika mengetahuinya.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebagian kalian menggunjingkan (ghibah) sebagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuuraat: 12)

Ghibah adalah apabila kita menceritakan kejelekan orang lain dan ia tidak senang apabila kejelekannya itu diceritakan. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim no. 2589).
Ghibah kata Imam Nawawi adalah menyebutkan kejelekan orang lain di saat ia tidak ada saat pembicaraan. (Syarh Shahih Muslim, 16: 129).
Namun, syaithan begitu lihai menggoda manusia sehingga sebuah dosa terasa nikmat dan tidak merasa bersalah ketika melakukannya. Sebut saja infotainment yang begitu banyak memuat kejelekan para artis dan orang terkenal. Mereka membahas kehidupan pribadi dan rumah tangga para artis tersebut padahal artis tersebut belum tentu senang dirinya dibahas dan diceritakan seperti itu. Dalam kehidupan sehari-hari begitu sering kita melihat ibu-ibu bergosip tentang keluarga, teman atau tetangganya. Bahkan bapak-bapak, remaja dan anak-anakpun tak luput dari godaan ghibah ini.
Orang yang berghibah akan mengalami kerugian yang besar karena pelakunya akan memberikan pahala amalnya kepada orang yang dighibahi dan sampai suatu saat amalnya sudah habis, maka iapun akan menanggung dosa orang yang dighibahi.
Lalu bagaimana cara agar terhindar dari ghibah ini? Beberapa cara yang dapat ditempuh antara lain
- Berkata baik atau diam
Bukankah diantara tanda keimanan seseorang adalah terjaganya lisan dari menyakiti hati orang lain. Maka jika perkataan yang kita keluarkan adalah sesuatu yang mengandung unsur ghibah maka sebaiknya kita diam.
- Mengingatkan anggota majlis dan segera meninggalkan majlis jika tetap berghibah
Jika majlis yang kita tempati mulai membicarakan aib orang lain maka ingatkan untuk tidak berghibah. Namun jika pembicaraan tetap berlangsung maka jalan terbaik adalah meninggalkan majlis tersebut.

Semoga Allah menjaga kita dari perbuatan ghibah dan menjauhkan diri kita dari kerugian besar. aamiin.

sumber: rumaysho.com dan muslim.or.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar