Entri yang Diunggulkan

Bertaubatlah...Sungguh Allah Maha Pengampun dan Penerima Taubat

Tulisan ini sengaja saya buat sebagai nasehat untuk diri saya pribadi. Di kemudian hari ketika kelak saya kembali membuka lembaran blog ini,...

Sabtu, 31 Maret 2018

Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang : Think Creative #day10

Bismillah. Hari ini Ziyad melakukan hal lucu.  Tadi saya sedang sholat dan telepon berdering beberapa kali.  Ziyad yang mendengar telepon berbunyi, antara mau mengangkatnya tapi ragu-ragu. Akhirnya dia tidak mengangkat telepon tersebut, bahkan justru berbicara seakan-akan orang yang menelpon sedang mendengarnya.

"tunggu nah,  lagi sholatki ummi ku"

Saya pun yang lagi sholat otomatis jadi tidak konsentrasi karena mendengar tingkah jagoanku itu. Hehe.

Adapun Nusaibah bermain rumah rumahan di atas kasur.  Ditumpuknya bantal bantal dan dia pun berimajinasi sedang berada di rumah yang di buatnya dari bantal. 

MasyaAllah,  semoga kalian semua bisa menjadi anak-anak yang kreatif nak. Aamiin.
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Jumat, 30 Maret 2018

Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang: Think Creative #day9

Bismillah. Hari ini abinya anak-anak mengajak mereka pergi ke taman bermain sehabis pulang kerja.  Disana banyak permainan anak-anak mulai dari mobil-mobilan,  seluncuran/perosotan, masak masakan dll.

Anak-anak tampak senang dan bersemangat.  Saya melihat kakak  Ziyad sangat semangat memainkan mobil-mobilan dan naik turun perosotan.  Begitupula adiknya yang tanpa rasa takut, naik tangga perosotan lalu meluncur dengan semangat. Saya kaget juga karena dia berani dan tidak tampak keraguan ketika meluncur.  Masya Allah.

Ada momen ketika  adik sedang duduk di kursi plastik.  Ekspresi wajahnya tampak seperti berakting sedang mendengar dering telepon lalu dia pun menggerakkan tangannya seakan sedang mengangkat telepon yang berbunyi tadi.  Padahal ditangannya tidak ada telepon, hehe.  Rupanya dia sedang akting.

Sedang sang kakak sepulang dari sana, terus asyik bercerita kepada saya pengalamannya bermain tadi.  Dia tampak senang sekali dan meminta untuk didengarkan ceritanya.  Tampak kemampuan komunikasinya semakin berkembang. Alhamdulillah.  Semoga tambah pintar dan semakin kreatif bermainnya ya nak sholeh sholehah.

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Kamis, 29 Maret 2018

Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang: Think Creative #day8

Bismillah. Hari ini anak-anak asyik bermain mobil remote control yang baru dibelikan abinya anak-anak. Ada lampu warna warni yang menyala pada mobil tersebut.
"ummi, mauka tutup pintu dulu"kata ziyad
"kenapa nak? "
"supaya bisa terlihat menyala lampu mobilnya ummi"
Oo masyaAllah, maksudnya supaya di tempat yang gelap, lampu mobil itu bisa semakin terlihat terang ya. Saya pun baru mengerti hehe.
Adapun adiknya saat sore, sibuk main lompat lompatan di atas kasur kamar. Semacam bermain trampolin begitu, alhamdulillah semoga bisa melatih motorik kalian nak.

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Rabu, 28 Maret 2018

Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang : Think Creative #day7

Bismillah.  Hari ini Ziyad bermain dengan trak mobil-mobilan yang saya belikan.
Dia dibantu dengan kakak sepupunya menyusun trak tersebut hingga berbentuk sirkuit yang bisa dilewati oleh mobil-mobilan. Sambil main itu,  Ziyad asyik berceloteh seakan akan dia yang berbicara sebagai mobil yang  sedang dipegangnya. Hehe.

Adapun adiknya,  Nusaibah hari ini kebanyakan membantu saya di dapur.  Walaupun umurnya baru 2 tahun, tapi kalau masalah pekerjaan rumah tangga,  dia tidak pernah mau ketinggalan.  Mulai dari membantu cuci cuci piring,  mengaduk makanan yang dimasak (sambil saya gendong dan awasi supaya tidak kena panas)  dan juga memasukkan susu ke botol dotnya. Dia juga mengepel lantai yang basah karena tumpahan susu dan melipat sejadah sholat dengan cara digulung. Alhamdulillah semoga kelak kamu bisa jadi ibu rumah tangga yang kreatif dan solehah ya nak.

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Selasa, 27 Maret 2018

Tantangan 10 Hari Kelas Bunda Sayang: Think Creative #day6

Bismillah.  Hari ini alhamdulillah anak-anak tetap semangat bermainnya. Mereka berlomba-lomba menunjukkan kreativitas yang membuat saya takjub, masyaAllah.
Ziyad
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan kakak Ziyad hari ini.  Diantaranya dia meminta diajarkan tentang jam. Saya pun menjelaskan konsep waktu secara umum kalau ada waktu siang dan waktu malam. Dan memberi tahu bahwa sekarang sudah jam 2 siang dan matahari masih terang. Sebentar magrib tiba dan matahari akan terbenam,  maka masuklah waktu malam.
Kegiatan selanjutnya dia bermain peran peranan sebagai pembuat ayam goreng. Dia pernah melihat cara membuat ayam goreng tersebut dengan cara memakai sarung tangan lalu tepungnya diaduk aduk beberapa kali sampai meresap ke daging ayam lalu siap untuk digoreng.  Jadi Ziyad berlagak memakai sarung tangan dari plastik lalu dia berpura pura membuat ayam goreng tepung tersebut, hehe.

Sempat juga tadi lagi mati lampu dan saya menyalakan senter. Dia pun dengan lincah menggunakan momen itu untuk membentuk bayangan bayangan dari tangannya, masyaAllah.

Adapun adiknya, Nusaibah seharian ini beraktivitas dengan permainan biji bijian warna warni,  main lego yang dibongkar pasang seenaknya dia serta berekplorasi dengan tabungan kaleng yang dia masukkan uang-uang receh kedalamnya. Dan yang paling parah,  dia mencoret coret dinding tempat tidur sehingga terbentuklah pemandangan "menakjubkan" yang akan sulit untuk dibersihkan.  (emak bakalan repot ini)

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Senin, 26 Maret 2018

Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang : Think Creative #day5

Bismillah. Tadi malam sebelum kami balik dari kampung halaman, anak-anak sempat main-main peran sebagai dokter. Kebetulan ada tensi dan stetoskop milik kakeknya dan mereka pun bermain peran menjadi dokter yang memeriksa tekanan darah pasien.  MasyaAllah...
Besoknya (hari ini)  kembali saya bersamai anak-anak bermain. Ada permainan meronce balok yang baru saya belikan untuk mereka. Ziyad dan sepupunya, Dihyah yang mulai memainkannya, bukannya belajar meronce balok tersebut tapi justru menyusunnya menjadi menara menara kecil berdasarkan klasifikasi warna.  Alhamdulillah kreativitas anak-anak yang muncul dengan sendirinya.
Dilain pihak,  adiknya justru memainkan lego asal asalan dan tidak tahu cara menyusunnya menjadi bentuk tertentu. Yang dilakukan adik hanya memasukan dan mengeluarkan lego dari tempatnya beulang kali. Semacam berlatih memindahkan benda dari satu tempat ke tempat yang lain, hehe.
Alhamdulillah nya lagi anak-anak mulai berkurang main HP nya karena ketika mereka meminta,  saya lalu mengalihkan perhatian mereka.  Seperti tadi ketika mau tidur,  Ziyad dan Nusaibah mulai meminta HP lagi tapi saya tawarkan untuk bercerita tentang kisah Nabi-Nabi dan akhirnya mereka antusias mendengarkan ceritanya dan lupa untuk meminta HP lagi. Hehe.
Semoga seterusnya bisa seperti ini.  Ummi memang harus lebih kreatif lagi supaya kalian bisa maksimal dalam belajar dan bermain. InsyaAllah. Aamiin.
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Minggu, 25 Maret 2018

Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang : Think Creative #day4

Bismillah.  Hari ini,  pagi-pagi anak-anak dan adikku yang kecil kembali bermain dengan corrugated paper yang kemarin sempat diacuhkan karena bermain lari-larian. Tadi mereka kembali fokus membuat bentuk lain yaitu bentuk beruang dan hewan lainnya.

Saya sebagai pengarah dan memberikan contoh cara membuatnya.  Adikku sudah pintar tapi Ziyad dan Nusaibah hanya bisa membuat seadanya bahkan cenderung hanya mengacaukan keadaan karena tidak mau diatur. Hehe.

Dilain waktu mereka bereksperimen dengan membuat larutan bedak dicampur air.  Pas saya tanyakan sedang buat apa,  mereka menjawab, bikin susu ummi.  Haahhh. Habis modal bedaknya ummi dijadikan susu, hehe.

Aktivitas lainnya, alhamdulillah anak-anak hari ini pergi berenang ke kolam renang.  Tampak Ziyad masih takut takut saat berada di dalam kolam, sedangkan adiknya sangat berani bahkan mau terus turun ke bagian kolam yang dalam.  Jadi ekstra tenaga ummi menjaga adik yang tak mau diam.

Mereka berenang cukup lama. Saat saya menyuruh untuk naik dan berhenti,  mereka tidak mau. Dasar anak-anak, mungkin memang sudah dasarnya kalau sentuh air, tidak mau berhenti berenangnya.

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Sabtu, 24 Maret 2018

Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang : Think Creative #day3

Bismillah. Hari anak-anak berkreasi membuat prakarya berupa kepala kelinci yang dibuat dari corrugated paper (semacam kertas yang memiliki tekstur bergelombang). Saya mengajarkan mereka membuat kepala kelinci tersebut dengan cara membuat lingkaran untuk wajah dan 2 bentuk oval untuk telinganya. Sayangnya, setelah saya selesai mencontohkan satu buah karya, mereka teralihkan dengan permainan lain yaitu bermain kejar-kejaran.

Dilain waktu, hari ini kakak bermain lompat-lompatan dari atas kasur ke lantai tapi tetap saya awasi. Saya tidak melarang karena mungkin bagi kakak hal tersebut adalah permainan yang menarik. Sedangkan adiknya sempat bermain cilukba dengan saya menggunakan selimut. Dia sangat menikmati permainan tersebut.

Sempat juga tadi adik mencoret-coret kaki saya dengan polpen. Saya mau melarang tapi kasihan juga karena mungkin inilah kreativitas yang sedang ditunjukkan sang adik. Akhirnya jadilah kaki saya jadi tempat corat coretnya adik,hehe.

Tak masalah kalian membuat kegaduhan dan sesuatu menjadi kotor nak, asalkan itu bisa memacu kreativitas kalian, tentunya tanpa membahayakan keselamatan kalian. Semoga kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang kreatif. Aamiin.

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Tantangan 10 Hari Kuliah Bunda Sayang : Think Creative #day2

Bismillah. Hari ini kembali saya membersamai anak-anak melakukan aktivitas mereka. Masih sama dengan hari sebelumnya, tantangannya adalah HP. Anak-anak selalu meminta HP ketika melihat saya memainkannya atau sekedar melihat whatsapp. Mereka dengan segera menghampiri dan meminta untuk memainkannya. Padahal, efeknya akan kurang baik buat mereka.
Masih dengan strategi kemarin, saya berusaha menyembunyikan HP sambil menjelaskan bahwa boleh main HP kalau hari sabtu dan minggu. Lama kelamaan anak-anak mulai lupa dan mau bermain yang lain.
Menjelang sore, terjadi konflik antara Ziyad dan Nusaibah karena mereka merebutkan mainan yang sama. Ziyad yang pertama kali memainkan mainan tersebut merasa berhak untuk menyelesaikan permainannya sebelum memberi ke adiknya. Tapi, dasar adiknya masih fase egosentris, memaksakan kehendak untuk mengambil mainan tersebut. Maka, terjadilah tarik menarik mainan dan diakhiri dengan kakak yang jengkel lalu memukul adiknya.
Saya yang melihat kejadian tersebut berusaha melerai, tapi kakak menangkap kalau saya membela adiknya dan malah balik menyerang saya (memukul beberapa kali kepada saya). Saya mulai emosi, tapi masih berusaha mengendalikan. Sayang, tak lama saya pun menggunakan hukuman untuk menghentikan aksi sang kakak, hiks. Ada rasa penyesalan karena saya kurang sabar dan tidak berpikir cara yang lebih kreatif untuk menyelesaikan konflik ini misalnya dengan mengalihkan ke mainan lain yang mungkin lebih disukai sang adik.
Begitulah, terkadang kita bisa mantap di teori,  tapi pas aplikasinya,  begitu banyak kendala dalam menerapkan sebuah ilmu khususnya tentang kreativitas ini. Semoga kedepannya saya bisa lebih baik lagi dalam aplikasi penerapan nilai kreativitas dalam menghadapi tantangan mendampingi anak-anak. Aamiin
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Kamis, 22 Maret 2018

Pengalaman Belajar Kreativitas di IIP

MasyaAllah materi level 9 kelas Bunda Sayang IIP kali ini sangat menarik. Kenapa? Karena materi inilah yang seringkali menjadi kendala bunda-bunda dalam membersamai anak-anak mereka ketika proses bermain dan belajar.

Anak-anak lahir dengan kemampuannya yang luar biasa dari Sang Pencipta, termasuk kreativitas. Namun,  saat melihat tingkah laku anak-anak, terkadang orang tua sendiri yang KO  duluan menghadapi sudut pandang mereka yang sungguh di luar cara berpikir kita yang mungkin terlalu biasa, hehe.

Maka,  kini saatnya mulai berpikir out of the box.  Berpikir dengan sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan orang.  Karena anak-anak kita mungkin memiliki kaca mata super yang jauh lebih canggih dibanding kacamata 'biasa' kita sebagai orang tua jaman Old.

Merekalah anak-anak jaman Now yang harus kita dampingi dengan segala potensi yang kita miliki. Dengan waktu, tenaga, pikiran dan tentu saja doa kita.

Anak-anak kita telah terlahir kreatif,  sisa kitalah orang tua yang harus berupaya menjadi lebih kreatif dibandingkan anak-anak kita.  Yuk,  semangat bunda-bunda semua....

Referensi :
-Slide presentasi kuliah bunda sayang, think creative
-Hasil diskusi kelas bersama tim fasilitator

#kelas bunda sayang
#institut ibu profesional
#think creative

Tantangan 10 Hari Kelas Bunda Sayang: Think Creative #day1

Bismillah. Alhamdulillah  akhirnya tantangan level 9 kelas Bunda Sayang dimulai. Hari ini saya mencoba mereview kembali hasil diskusi materi 9 tentang kreativitas sebelum memulai melaksanakan tantangannya.
Ternyata anak-anak kita telah lahir dengan membawa kreativitasnya sendiri tapi kitalah orang tua yang sering menghambatnya.  Ini yang menjadi patokan saya untuk menjalani tantangan kali ini.
Ziyad dan Nusaibah hari ini kembali meminta memainkan HP dan hal ini selalu terjadi berulang kali dalam sehari. Padahal efek HP buat anak seusia mereka tidak terlalu baik terutama untuk kesehatan mata dan perkembangan mental mereka. 
Saya pun mulai berpikir bagaimana cara untuk mengalihkan perhatian mereka. Kebetulan kami sedang pulang kampung ke rumah neneknya. Jadi, disini banyak mainan adek yang baru berusia 7 tahun dan saya arahkan anak-anak untuk beralih ke permainan tersebut.
"Wah, kakak Nisa punya mainan banyak.. Bagus bagus. Ayo kita main main yuk" kataku mulai mengalihkan perhatian keduanya
Ziyad alhamdulillah langsung teralihkan saat melihat keranjang mainannya tapi tidak demikian dengan adeknya.  Awalnya Nusaibah masih terus merengek minta HP,  tapi setelah kakaknya Ziyad mengeluarkan satu per satu mainan dari keranjangnya,  akhirnya dia mau bermain bersama kakaknya.
Permainan yang mereka mainkan antara lain:
Ziyad sibuk bermain raket plastik dan mengayunkannya seperti sedang bermain bulu tangkis, lalu setelah bosan,  dia mengambil mainan hewan-hewan dan saya arahkan untuk menyebutkan nama hewan tersebut satu persatu. Tak lama,  dia bosan lagi dan dia bermain sendiri dengan memukul mukul mainan yang ada sehingga menghasilkan bunyi yang tidak beraturan, hehe.
Nusaibah awalnya bermain gitar plastik yang sudah rusak bagian pegangannya, tapi tak lama dia bosan lalu lanjut bermain boneka.  Bonekanya dia bedaki sampai putih semua badannya,hehe. Tak lama,  dia bermain lompat lompatan di kasur busa yang ada dikamar.
Alhamdulillah mereka jadi melupakan hp tadi saat bermain. Tapi, di waktu yang lain,  mereka kembali meminta hp tersebut. Akhirnya saya katakan,  hari ini belum bisa main hp karena belum waktunya.  Nanti kita main hp hari sabtu dan ahad.
Kakak  Ziyad sudah bisa mengerti tapi adiknya terus saja meminta. Jadi, saya sembunyikan hp dan tidak memperlihatkan kepada mereka hampir seharian ini kecuali dalam kondisi sembunyi sembunyi tanpa terlihat oleh mereka. 
Mungkin ini jalan terbaik agar mereka bisa teralihkan untuk bermain HP dan bisa fokus mengembangkan kreativitas mereka melalui kegiatan bermain. Aamiin.
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Selasa, 06 Maret 2018

Hujan: sebuah perenungan atas rezki

Bismillah. Hari ini saya melakukan perjalanan ke puskesmas.  Seperti biasa perjalanan selalu membawa banyak pelajaran dan hikmah di balik setiap episodenya. Setiap kali saya ke puskesmas, banyak hal yang saya renungkan.  Tentang kehidupan, tentang dunia, tentang kematian dan juga masa depan akhirat yang kekal. Mungkin karena terkadang masih ada perasaan berat setiap kali akan meninggalkan rumah untuk menjalankan tugas negara.  Berat karena harus meninggalkan anak anak dan keluarga yang membutuhkan perhatian dari saya. Tapi, hati harus selalu siap dengan konsekuensi dari sebuah pilihan.
Terkadang saya mencari-cari alasan untuk menenangkan diri. Di momen ketika melakukan perjalanan inilah saya senantiasa menata hati untuk ikhlas dalam bekerja. Karena ini adalah jalan yang saya pilih dan profesi yang menjadi bagian dari hidupku. Positive thinking selalu saya kedepankan kembali ketika rasa malas datang menggoda.
Saya melihat awan yang cerah dan tidak mendung seperti biasanya. Musim hujan belum lalu tapi ternyata awan cerah alhamdulillah masih bisa saya rasakan dalam perjalanan ini.
Perenungan kali ini saya melihat setiap orang yang ada di jalan.  Mereka semua beraktivitas sesuai dengan pekerjaan dan kesibukan hariannya masing-masing.  Tak ada yang merasa sedih dan marah karena semua bersemangat dalam menjemput rezekinya.  Mereka beraktivitas dengan ikhlas dan tanpa keluhan. Layaknya bumi yang tak pernah mengeluh ketika hujan turun, karena hujan tersebut adalah rezki yang tak ternilai harganya.  Hujan yang merata dan menjadi rezki bagi setiap makhluk baik yang meminta maupun tidak memintanya. Begitupun manusia yang selalu berusaha dan bertawakkal. Mereka akan dengan senang hati menerima rezki yang diberikan oleh RabbNya tanpa banyak mengeluh dan merasa susah. Rezki yang terkadang datang tanpa kita minta ataukah memang kita memintanya secara khusus.
Asalkan ikhlas dalam bekerja,  maka semua akan terasa mudah. Tanpa kita minta saja,  Allah selalu memberikan rezki yang tidak terhitung banyaknya.  Apatah lagi ketika kita dengan sungguh sungguh berdoa di setiap sujud kita. Ketika menghadapNya, kita senantiasa memohon rezki yang terbaik.  Hujan saja turun kepada setiap tempat tanpa diminta, maka Allah pun juga memberikan nikmatNya kepada siapa yang Dia kehendaki. Maka,  tak ada gunanya mengeluh atas setiap takdir yang terjadi, tapi justru sebaliknya, kita harus banyak bersyukur atas segala nikmatNya.
Hal inilah yang membuat saya kembali bersemangat dalam bekerja. Menjalani profesi yang banyak diidam-idamkan oleh orang banyak. Profesi yang banyak diincar dan menjadi favorit pendaftaran di universitas. Profesi yang kata orang begitu mulia karena memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi. Profesi yang memang dari dulu selalu saya impikan.  Walaupun setelah menikah dan memiliki anak, momen bersama anak senantiasa saya rindukan dibandingkan harus berkutat kembali dengan aktivitas profesi yang menyita banyak  waktu, tenaga dan pikiran.
Tapi,  setelah merenungkan setiap yang terjadi pasti ada hikmahnya. Begitupun apa yang menjadi takdir saya sebagai seorang dokter.  Ini adalah sebuah ketentuan yang sudah menjadi takdir. Pasti Allah menginginkan kebaikan dari apa yang diberikan kepada hambaNya. Harus bersyukur dan bersabar ketika kesulitan dan rasa malas datang menerpa. Banyak orang yang ingin menjalani profesi ini tapi Allah justru memilih diri yang lemah ini. Pasti Allah menilai bahwa saya mampu untuk melewatinya dengan izin dari Nya.  La HauLa walaa quwwata illa billah.
Jalani semua aktivitas dengan ikhlas dan sabar. Berdoalah,  lalu berusaha dan bertawakkal, insyaAllah akan ada kemudahan dalam setiap pekerjaan yang kita jalani.

#RumbelMenulis
#IPSulawesi
#ChallengeMaret
#Hujan