Entri yang Diunggulkan

Bertaubatlah...Sungguh Allah Maha Pengampun dan Penerima Taubat

Tulisan ini sengaja saya buat sebagai nasehat untuk diri saya pribadi. Di kemudian hari ketika kelak saya kembali membuka lembaran blog ini,...

Minggu, 29 Mei 2016

Tips Maksimal Ibadah di Bulan Ramadhan

Tinggal beberapa hari lagi kita akan berjumpa dengan bulan Ramadhan. Bulan penuh keberkahan. Bulan dimana orang berlomba-lomba mendulang pahala tanpa batas. Bulan dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Bulan ini adalah bulan kemuliaan, didalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, lebih baik dari 83 tahun umur kita yang hanya dihabiskan untuk beribadah. Bulan ini adalah bulan diturunkannya Al Qur’an. Bulan dimana orang yang keluar darinya akan kembali fitrah seperti bayi yang baru lahir karena telah diampuni dosa-dosanya. Barangsiapa yang tidak mendapatkan keutamaannya pastilah menjadi orang yang merugi.

Selayaknya tamu agung yang akan datang ke rumah kita, tentu perlu persiapan dalam penyambutannya. Oleh karena itu, perlu bagi diri kita untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci nan mulia ini agar bisa maksimal. Lantas bagaimana cara agar kita bisa memaksimalkan persiapannya. Berikut tips yang dapat kita lakukan.

1. Berdoa
Berdoalah agar disampaikan kepada bulan suci ini karena kita tak pernah tahu sampai kapan umur kita. Dengan berdoa maka kita telah berusaha dengan jalan meminta kepada Sang Pemilik Jiwa agar menyampaikan umur kita kepada bulan yang sungguh mulai ini. Tak ada yang lebih utama melainkan ibadah-iabadah yang dilakukan di bulan suci ini.

2. Bertaubat
Memperbanyak taubat sebelum memasuki bulan Ramadhan agar kita memasukinya dalam keadaan bersih dan mensucikan diri dari sifat-sifat tercela diri kita. Dengan demikian, kita mengharap kemudahan dari Allah agar bisa memaksimalkan diri dalam beribadah didalamnya.

3. Memperbanyak puasa sunnah
Sebagai bulan yang didalamnya kita berpuasa sebulan penuh maka perlu persiapan agar tak kaget ketika memasukinya. Salah satu cara adalah dengan memperbanyak ibadah puasa di bulan-bulan sebelumnya agar kita terbiasa untuk berpuasa. Bagi yang memiliki qadha puasa, maka usahakan untuk menggantinya sebelum masuk bulan Ramadhan.

4. Memperbanyak ibadah-ibadah di bulan sya’ban
Memperbanyak ibadah-ibadah seperti sholat sunnah rawatib, sholat dhuha, sholat tahajud, dzikir, sedekah, membaca Al Qur'an agar kita terbiasa dalam beribadah sebelum memasuki bulan Ramadhan.


5. Membuat list dan target ibadah harian
List harian akan membantu kita untuk mengontrol ibadah apa saja yang telah kita lakukan. Hal ini akan memudahkan evaluasi ibadah harian kita agar tidak lalai dalam memaksimalkan ibadah. 
Buatlah daftar ibadah-ibadah yang akan kita lakukan selama sebulan penuh dan targetkan baik kuantitas maupun kualitas ibadah tersebut. Semoga dengan target tersebut, selalu ada motivasi untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan ibadah-ibadah.

6. Bekali diri dengan ilmu tentang bulan Ramadhan
Sebagai bekal kita menjalani puasa dengan lancar maka tentunya perlu mempersiapkan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hukum-hukum puasa, keutamaan bagi orang yang berpuasa dan berbagai hal lainnya terkait amalan kita di bulan suci ini agar kita dapat menjalani ibadah sesuai dengan ilmunya.

7. Siapkan fisik dan harta
Selain persiapan ruhiyah dengan banyak berdoa, taubat dan ibadah lainnya maka persiapan fisik dan harta pun tak kalah pentingnya. Hal ini karena selama menjalankan ibadah di bulan puasa, kita memerlukan fisik yang sehat dan kuat untuk melaluinya dengan baik serta harta baik yang kita gunakan untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk disedekahkan. Namun tentu saja untuk kebutuhan sehari-hari kita menyederhanakan pengeluaran karena makna bulan suci ini ingin mengajarkan kita untuk hidup secara sederhana dan merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang kekurangan diluar sana.

8. Mengurangi kepadatan aktivitas dan pekerjaan di bulan Ramadhan
Sebagaimana seseorang yang menginginkan pahala yang melimpah dan berlipat ganda maka tentu harus dibarengi kesungguhan dalam meluangkan waktu dalam beribadah dengan mengurangi aktivitas yang membuang waktu dan pekerjaan yang terlalu padat yang dapat mengalihkan perhatian kita dari ibadah. Karena pada bulan inilah saatnya kita memperbanyak ibadah khususnya membaca Al Quran dan sholat lail (sholat tarawih, witir dan tahajud). Bukan berarti melalaikan pekerjaan kita tapi mengurangi porsinya dalam rangka mencapat target ibadah yang maksimal.

Demikianlah tips untuk memaksimalkan bulan Ramadhan kita. Bulan ini belum tentu bisa kita temui lagi tahun depan, maka sekaranglah saatnya untuk berbuat terbaik untuk meraup keutamaannya. Jangan sia-sia kan kesempatan ini. Mari maksimalkan ibadah kita. 


Dimuat dengan judul sama dihttp://www.kompasiana.com/ummuziyad

Senin, 23 Mei 2016

Renungan: Berbagai Tujuan Hidup Manusia

Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Namun, banyak yang belum menyadari hakikat tujuan penciptaan ini dan akhirnya mencari tujuan-tujuan lain dalam hidupnya. Berikut beberapa tujuan hidup sebagian manusia berdasar pengalaman pribadi penulis.

Popularitas

Banyak manusia yang berlomba untuk populer dan tenar karena melihat bahwa orang yang populer itu memiliki kedudukan mulia di mata manusia.
Tapi sebenarnya kepopuleran tidaklah menunjukkan kemuliaan seseorang tapi yang utama adalah dimana letak kedudukannya dihadapan Allah. Jika seseorang populer tapi disisi Allah amat jauh kedudukannya maka sungguh itu hanyalah istidraj bagi dirinya. Bagi seorang yang memiliki kemuliaan dan ia pun populer, maka itu adalah sebuah bonus dari Allah.

Kekuasaan/amanah

Kekuasaan memang menggiurkan karena dengan kemampuan yang diberikan ini manusia bisa berbuat apa yang dia inginkan. Tapi kekuasaan itu sebenarnya adalah amanah. Setiap kekuasaan pasti akan dimintai pertanggungjawaban maka berhati-hatilah dalam menerima kekuasaan. Sebisa mungkin hindari meminta kekuasaan atau amanah.

Kekayaan

Kekayaan sering melenakan manusia dari kehidupan akhirat karena menikmati dunia yang menyilaukan sampai lupa bahwa hal ini tidaklah sebanding dengan apa yang ada di surga kelak. Kaya yang hakiki adalah kekayaan hati dengan sifat yang terpuji seperti sabar, syukur, tawakkal, dll.

Prestasi

Prestasi membuat kedudukan seseorang terangkat dimata manusia tapi belum tentu dihadapan Allah. Semua kembali bahwa prestasi sebenarnya adalah ketaatan kita menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Semua semata hanya mengharap ridhoNya.

Berbagi motivasi/dakwah

Banyak orang berbagi motivasi untuk hidup lebih baik tapi masih sangat sedikit yang menkhususkan diri untuk menjadi pendakwah yang senantiasa berbagi motivasi untuk dekat dengan Allah

Demikian beberapa tujuan hidup manusia yang penulis amati. Semoga kita bisa lebih berhati-hati dan semoga menjadi pengingat bagi diri saya dan orang lain.

Rezki ku, Rezki mu

Hidup adalah sebuah rahasia ilahi
Tak ada yang mengetahui apa yang kelak terjadi
Pun disini, di dunia ini
Lahir tanpa tahu apapun
Kemudian Dia membuka tabir ilmuNya
Yang membuat diri berpikir dan berilmu

Namun, tak sedikit pula yang misteri
Rezki telah diatur
Tanpa disadari hadir
Tanpa diusahakan datang
Tanpa dipikir menjadi

Ya, rezki telah terbagi
Tercatat dari jauh hari
Di lauhul mahfudz

Mungkin hari ini, ia datang dari orang lain
Tanpa usaha, tanpa pemikiran
Teratur bagai episode
Tak disangka

Ternyata, rezki nya, rezki ku juga
Bagian telah tetap
Tanpa khawatir
Tanpa ragu
Menjadikanku semakin cinta
Pada Sang Khaliq



24/6/2016








































































































































































































































































































































































































































Kisah Wanita yang Menderita Penyakit Ayan

Ingin kuceritakan sebuah kisah mengharukan tentang sebuah pilihan hidup. Tentang semangat menerima takdir dan menjalani kehidupan dengan tawakkal kepadaNya. Tentang kesabaran dan kesyukuran akan apa yang dimiliki.

Inilah kisah seorang wanita yang mengidap penyakit ayan yang tak kunjung sembuh. Pada suatu hari datanglah ia kepada Rasulullah shallalahu alaihi wasallam untuk meminta doa beliau. Sebagaimana seorang yang sakit dan mengharap kesembuhan, maka dirinya pun memohon kepada Rasulullah untuk mendoakan kesembuhan dari penyakitnya.

Rasulullah shallalahu alaihi wasallam saat itu tak lantas segera mengabulkan permintaannya, tapi menggantinya dengan sebuah pertanyaan yang sungguh berat untuk menjawabnya. Pertanyaan yang meminta pilihan antara 2 hal yang sebenarnya dia inginkan .

Ya, Beliau memberikan pilihan apakah dia mau bersabar terhadap penyakitnya yang akan berakhir dengan surga ataukah doa kesembuhannya tanpa ada jaminan surga. Lalu tahukah apa jawaban wanita tersebut?

Ia menjawab dengan jawaban mantap yang sungguh mengagumkan. Ia telah memilih untuk bersabar dengan penyakitnya yang akan berbuah surga dibandingkan kesembuhannya. Hal ini telah menunjukkan kekuatan iman wanita tersebut yang sungguh luar biasa.

Ia rela dengan takdirNya atas penyakit tersebut. Ia ridha bersabar dengan penyakitnya. Ia bersyukur bahwa sakitnya telah menjadi pintu surga baginya. Ia hanya bertawakkal kepada Allah. Masya Allah.

Mungkin jika pribadi ini yang ditanya, akankah jawaban yang sama akan keluar dari lisan ini?

Akankah balasan surga lebih kita pilih dibandingkan sembuh dari penderitaan yang dialami?

Akankah balasan surga lebih kita pilih walau harus bersusah payah dengan penyakit yang ada di tubuh?

Akankah tawakkal kita terhadap takdirNya akan menjadikan kita sosok yang mau bersabar dan bersyukur dengan kondisi yang dialami?

Semoga bisa menjadi renungan buat diri saya pribadi dan kita semua.

23/6/16

Selasa, 10 Mei 2016

Sabar dan Syukur



Seringkah kita mengeluh tentang pekerjaan kita yang begitu berat dan menguras banyak waktu?
Seringkah kita mengeluh tentang anak-anak kita yang setiap hari rewel dan sulit diatur?
Seringkah kita mengeluh tentang berbagai masalah hidup yang tak pernah putus-putusnya?
Mungkin sangat sering kita mengeluh.
Semua masalah yang terasa sangat berat dan menjadi beban tersendiri.
Merasa bahwa diri ini yang paling susah dan menderita
Padahal mungkin ada yang lebih susah
Ada maksud di balik masalah
Ada hikmah di balik semua peristiwa
Semua adalah ujian
Ujian untuk melihat siapa yang bersabar
Ujian untuk melihat siapa yang bersyukur
Untuk melihat siapa yang beriman dan bertawakkal
Sungguh, semua akan menjadi nikmat
Jika kita jadikan sabar dan syukur menjadi sikap diri
Sikap yang akan membuat semua terasa  ringan
Sikap yang akan mengundang keridhoanNya
Karena semua urusan kita sebenarnya adalah kebaikan
Semoga kelak berbuah syurga



Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu).

Minggu, 08 Mei 2016

Sang Pendosa

Setiap hari
Setiap jam
Setiap detik
Setiap waktu, kita berbuat dosa
Sadar ataupun tidak sadar
Dosa dengan hati
Dosa dengan lisan
Dosa dengan anggota badan
 
Sungguh, setan itu benar-benar cerdik
Menggoda manusia yang berakal
Tapi sering memperturutkan hawa nafsu
Dialah musuh yang nyata
Maka waspadalah padanya
Sebagaimana waspadamu pada kejahatan ataupun bencana
Karena setan itu tak pernah lelah menggodamu
Baik dari depan, belakang maupun atas mu

Maka, saat ini insaflah diri
Sadarilah dosa-dosamu
Bertaubatlah
Istigfar
Kita tak luput dari dosa
Semua yang kita lakukan
Yang lepas dari dzikir, ibadah dan membaca Al Qur'an
Sangat sarat akan potensi dosa

Maka kembalilah kepadaNya saudariku
Ingatlah Allah sebanyaknya
Beribadahlah dengan ibadah yang disukaiNya
Banyaklah membaca kalamNya
Banyaklah bertaubat dan istigfar
Banyaklah berdoa kepadaNya
Agar senantiasa dalam hidayah
Karena kita tak pernah tau
Kapan ajal kan menjemput

Semoga dengan demikian
Husnul khatimah dapat kita raih
Allahumma aamiin

Jumat, 06 Mei 2016

Aleppo Menangis

Hari cerah,tak secerah hati
Kupandangi video
Menyayat hati
Rasa sedih, mendalam
Yah..Mereka saudaraku
Kehilangan keceriaan
Mencekam, mengungkung kebebasan


Tak ada aman, tak ada makanan
Bahkan kehilangan orang tersayang

Sang pemberontak
Bertopeng manusia
Laknat Nya atas kalian
Atas jiwa-jiwa tak berdosa
Atas hak yang terampas

Aleppo menangis
Menggugat dunia
Karena kemanusiaan dan persaudaraan
Kehidupan tergadai
Keamanan tak lagi ada

Dimana penyeru hak?
Yang katanya milik semua
Namun, Aleppo tidak
Mereka berjuang
Demi keadilan
Dengan doa dan pertolonganNya

Sabarlah...
Cukup hari ini
Cukup di dunia
Karena semua indah
Di jannahNya

7 Mei 2016

Selasa, 03 Mei 2016

Hidup dengan Al Qur'an (Menjadi Hafidz)

Al Qur'an adalah pedoman hidup kita. Suatu hal yang patut disyukuri karena kita sebagai umat terbaik di muka bumi ini telah dikaruniai kitab yang sempurna. Kitab yang menjadi petunjuk untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagai seorang muslim, tentu sangat besar keinginan kita untuk senantiasa mengamalkan dan menghapalkan Al Qur'an. Begitupun diri saya pribadi yang meskipun masih terseok-seok dalam mengamalkan dan menghapalkannya, tapi tetap berusaha semampu yang saya bisa. Semoga saudara saudariku dimanapun berada juga tetap termotivasi untuk menjadikan hidup kita senantiasa bersama Al Qur'an dengan menjadi hafidz (penghapal) Al Qur'an.

Kapan Mulai Menghapal Al Qur'an?
Seyogyanya menghapal Al Qur'an bisa dimulai sejak masa kanak-kanak dimana kemampuan menghapal itu masih kuat dan bisa dioptimalkan terutama pada masa emas menghapal antara usia 5 sampai 23 tahun. Namun, bukan berarti lewat dari usia itu tidak bisa lagi. Saya pun telah melewati masa itu dan masih terus berusaha. Bahkan ada nenek yang sukses menghapal Al Qur'an walau telah lanjut usia. Ya, semua kembali kepada motivasi dan tekad kita.

Mengapa Menghapal Al Qur'an?
Menghapal Al Qur'an memiliki banyak keutamaan dan urgensi yang mesti kita pahami sebelum mulai menghapalnya. Berikut diantara keutamaan dan urgensi menghapal Al Qur'an.
1. Penghapal Al Qur'an adalah shahibul Qur'an
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani menyatakan, “ketahuilah, makna dari shahibul Qur’an adalah orang yang menghafalkannya di hati.
2. Al Qur'an akan menjadi syafaat bagi penghapalnya
bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an” (HR. Muslim  804)
3. Derajat di surga tergantung pada hapalan
akan dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud 2240, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
4. Termasuk sebaik-baik manusia
sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari 4639).
5. Allah mengangkat derajat penghapal Al Qur'an di dunia
sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Al Qur’an ini dan menghinakan yang lain dengannya” (HR. Muslim 817)
6. Penghapal Al Qur'an lebih diutamakan untuk menjadi imam
hendaknya yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah” (HR. Abu Daud 582, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)

Selain keutamaan di atas, beberapa urgensi menghapal Al Qur'an antara lain meneladani Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam, merupakan ibadah yang agung dan mendapat pahala yang berlipat, menjadi modal utama dalam mempelajari agama dan untuk berdakwah, menjaga keotentikan Al Qur'an, serta menjadi obat bagi penyakit fisik dan mental.

Bagaimana Menghapal Al Qur'an? (Tips)
Berikut beberapa tips yang bisa kita terapkan dalam menghapal Al Qur'an
1. Niat ikhlas karena Allah
Semua amalan kita sangat tergantung dari niat. Bagi seorang penghapal Al Qur'an, niat adalah sesuatu yang harus senantiasa diluruskan karena mengharap keridhaan Allah. Bukan karena niat ingin diliat orang atau tujuan duniawi lainnya. 
2. Berdoa kepada Allah agar dimudahkan menghapal Al Qur'an
Kita memohon kepada Allah agar dimudahkan dalam menghapal kitabNya karena Dia lah yang akan memudahkan semua usaha yang kita lakukan. Semoga Allah memberikan pertolonganNya kepada kita dalam menghapal dan  mengamalkan kitabNya.
3. Menghapal dari 1 mushaf
Untuk memudahkan kita dalam menghapal Al Qur'an maka sebaiknya menggunakan satu mushaf agar lebih mudah dalam mengingat tata letak ayat dan posisinya dalam Al Qur'an. Umumnya penghapal Al Qur'an menggunakan mushaf Madinah yang memiliki 15 baris pada setiap halamannya.
4. Menetapkan target hapalan harian
Menetapkan target hapalan harian agar memotivasi kita untuk menambah hapalan setiap harinya. Kita bisa menarget menambah hapalan 1 halaman, 1/2 halaman atau bahkan hanya 1 atau 2 ayat per hari. Intinya konsisten dan disiplin. Namun, menambah hapalan harus dibarengi dengan murojaah yang rutin agar hapalan yang lalu tetap bisa terjaga
5. Memulai hapalan dari juz 30 (surah pendek)
Memulai dari surah pendek akan memudahkan kita karena ayat-ayatnya yang lebih pendek dan mudah diingat karena sering dibacakan imam ketika sholat di masjid
6. Rutin murojaah dan tidak pindah juz/surah sampai betul-betul hapal
Rutin mengulang-ulang hapalan adalah kunci sukses agar hapalan terus melekat. Tetapkan target murojaah harian sebelum menambah hapalan baru. Misalnya hari ini kita akan menambah hapalan, maka ulangi dulu hapalan hari sebelumnya. Jangan pindah surah/juz sebelum betul-betul hapal. 
7. Memperbaiki makharijul huruf dan tajwid
Memperbaiki  makhraj dan tajwid akan memudahkan bacaan kita sesuai dengan aturan bacaan yang benar. Kita bisa mempelajarinya dari seorang guru tajwid atau langsung mendengar bacaan dari qari-qari yang bagus bacaannya.
8. Menyetorkan hapalan pada orang lain atau seorang hafidz
Untuk memperbaiki bacaan kita dan meluruskan kesalahan ketika membaca Al Qur'an maka kita menyetorkan hapalan kita kepada orang lain atau seorang hafidz. Kita juga sebaiknya bergabung dalam sebuah komunitas hapalan agar memotivasi untuk tetap istiqamah dalam menghapal. 
9. Memahami arti ayat-ayat yang dihapal
Apabila kita menghapal dengan memahami arti ayat-ayat Al Qur'an maka akan lebih memudahkan dalam menghapal dan mentadabburinya. Sebaiknya kita belajar bahasa arab agar ketika menghapal, maka akan paham pula terhadap artinya.
10. Memilih waktu terbaik dalam menghapal dan murojaah
Menghapal di waktu-waktu yang memudahkan kita untuk menghapal misalnya selepas subuh atau sesudah magrib. Namun, kita juga bisa menambah hapalan di waktu senggang kita. Ataukah kita isi waktu senggang kita misalnya ketika menunggu, dalam perjalanan atau ketika waktu kosong, dengan memurojaah hapalan. Begitupun dalam sholat, kita bisa memurojaah hapalan-hapalan kita.
11. Identifikasi ayat-ayat mutasyabihat
Ada ayat-ayat dalam Al Qur'an yang begitu mirip dan hanya memiliki perbedaan sedikit. Maka kita seharusnya memperhatikan ayat-ayat ini dengan seksama agar hapalan kita tetap terjaga dan tidak terbolak-balik.

Semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita untuk menjadi penghapal Al Qur'an dan hidup dengannya. Semua kita niatkan karena mengharap ridha Allah semata dan semoga menjadi sebab masuknya kita ke dalam jannahNya insya Allah.

Sumber Referensi:
https://muslimah.or.id/6222-mengapa-perlu-menghafal-al-quran-1.html
https://rumaysho.com/2118-kiat-menghafal-al-quran-2.html
http://belajar-lagii.blogspot.co.id/2012/02/cara-cepat-hafal-quran.html

Minggu, 01 Mei 2016

Musik yang melalaikan

Siapa yang tidak senang mendengarkan musik?
Tentu kita senang
Mendengar alunan nada yang menggoda
Membuat diri hanyut dalam untaian kata
Menjadikan hati terbawa-bawa perasaan akan liriknya

Yah...musik memang menyenangkan
Tak ada yang menyangkalnya
Bahkan saya pribadipun tak menolak kenyataan tersebut

Tapi.. tahukah kita...
Apa yang kita ingat ketika mendengar musik?  
Bisakah kita mengingat kebesaran dan kekuasaan Nya?
Apa yang kita lakukan ketika mendengar musik?
Bisakah kita terhanyut dalam ibadah kepadaNya?
Apa yang kita ucapkan ketika mendengar musik?
Bisakah lisan kita mengucap dzikir kepadaNya
Sesungguhnya pendengaran, lisan, hati dan anggota badan kita
Akan ditanyai kelak
Tentang apa yang dilakukannya

Maka janganlah musik menjadikan mu lalai
Dari mengingatNya dan beribadah kepadaNya
Menjauhkan kita dari membaca Al Qur'an yang begitu mulia
Padahal Al Qur'an itulah sebaik-baik kalam
Yang semestinya senantiasa kita lafadzkan dan amalkan
Dalam hati, lisan dan perbuatan kita

#Musik telah membuat lalai dalam dzikir dan ibadah kepada Nya
#Musik tidak mungkin terkumpul dalam hati penghapal Al Qur'an
# Say no to music

Pemutus Segala Nikmat

Hidup ini adalah ujian
Ujian yang berupa nikmat dan masalah
Masalah terkadang lebih mendekatkan kepadaNya
Namun, nikmat yang ada lebih sering melalaikan kita
Membutakan hati
Akan tujuan penciptaan kita
Kita lalai
Kita  terlena
Akhirnya kita lupa mengingat
Pemutus segala nikmat
Kematian

Masih ingatkah?
Berapa banyak keluarga yang tidak bersama kita lagi
Entah orang tua, adek,kakak, om tante, atau kakek nenek
Berapa banyak teman dan sahabat yang telah pergi mendahului kita
Berapa banyak orang yang telah lalu meninggalkan kefanaan dunia ini

Orang yang tadinya bisa tertawa, tiba-tiba mereka sudah tak bisa tertawa lagi
Orang yang tadinya masih bekerja dan beraktivitas, sekarang sudah tidak lagi
Orang yang tadinya berkumpul bersama, akhirnya hanya terdiam dalam kesendirian
Di dalam kubur

Yah, ialah pemutus segala kenikmatan
Dengannya hati menjadi lembut dan insaf
Dengannya lisan terjaga
Dengannya raga bersemangat dalam amal
Karena mengetahui bahwa dunia akan berakhir
Kembali kepada Rabb
Apakah membawa bekal yang cukup atau tidak
Semua tergantung amalan diri

Maka jadilah orang cerdas
Dengan mengingatnya
Agar diri ini siap
Sewaktu menghadapNya


#mengenang orang-orang yang kusayangi dan telah mendahuluiku meninggalkan dunia ini
#semoga mereka diampuni segala dosanya dan diterima amalannya
#pengingat diri untuk selalu ingat mati