Entri yang Diunggulkan

Bertaubatlah...Sungguh Allah Maha Pengampun dan Penerima Taubat

Tulisan ini sengaja saya buat sebagai nasehat untuk diri saya pribadi. Di kemudian hari ketika kelak saya kembali membuka lembaran blog ini,...

Kamis, 20 Oktober 2016

Nusaibah gallery

Yang lagi cari baju anak-anak branded dengan harga terjangkau, Yuk invite online shop kami, Nusaibah Gallery http://line.me/ti/p/%40qiz3638o

Kamis, 15 September 2016

Takdir ilahi

Setiap helaan napas
Rezki dariNya
Setiap kepunyaan kita
Sebenarnya milikNya
Setiap kejadian
Sesuai skenarioNya

Kutau wahai Rabb
Semua yang terjadi
Tak lepas dari
Kehendak Mu

KuasaMu
Meliputi langit bumi

Walau seluruh alam menolak
Jika Dia berkenan
Mudah saja terwujud

Walau seluruh alam mendukung
Jika Dia berpaling
Tak akan pernah terjadi

Jika Dia telah ridho
Bahagia lah diri
Jika Dia murka
Hilanglah kebaikan

Duhai Rabb...
Jadikan kami Hamba yang diridhoi
Jadikan akhir hidup kami husnul khatimah
Beri kami kesempatan taubat sebelum mati
Istiqamah kan kami dalam Dien Mu
Allahumma aamiin

Ummu ziyad
16/09/16

Akhirat

Alangkah indahnya akhirat
Dunia saja sudah indah

Alangkah nikmatnya akhirat
Dunia saja sudah nikmat

Alangkah bahagianya di akhirat
Di dunia saja sudah bahagia

Setiap hari kita melihat
Begitu banyak keindahan di sekitar kita
Keindahan langit, keindahan alam, keindahan makhluk dan keindahan kreativitas manusia
Tapi tidak akan ada bandingannya dengan keindahan di akhirat

Setiap hari kita menikmati makanan yang enak, pakaian yang indah, tempat tinggal yang nyaman
Tapi tidak akan ada bandingannya dengan kenikmatan di akhirat

Setiap hari kita merasakan kebahagiaan
Bahagia bersama keluarga
Bahagia bersama teman-teman
Bahagia menjalani hari
Bahagia beribadah dan berbuat kebaikan
Tapi tidak akan ada bandingannya dengan kebahagiaan di akhirat

Maka, apa yang telah kamu persiapkan untuk akhirat mu?
Sudah adakah bekal?

Ummu ziyad, 15/09/16

Rabu, 07 September 2016

Hanya mendengarkan

Terkadang dalam hidup ini kita hanya perlu mendengar

Mendengar  tubuh yang mengirim sinyal ketika sedang ada gangguan (sakit)

Mendengar nasehat orang tua atau guru-guru kita ketika ada masalah

Mendengar cerita orang lain untuk diambil hikmahnya

Mendengar ilmu untuk menjadi pengangkat derajat kita di sisi Allah

Dan... terkadang hanya dengan mendengar, kita telah mampu mencari solusi dari masalah kita

Masya Allah...

Makassar, 8 September 2016
Ummu ziyad

Minggu, 14 Agustus 2016

Belajar dari masalah

Pernah merasa bahwa masalah tidak pernah putus dari hidup? Ya, begitulah kehidupan...pasti ada-ada saja masalah yang timbul. Namun setiap masalah tentu ada solusinya.

Terkadang kita hanya fokus pada masalah dan lupa akan solusi. Kita berlarut dalam emosi yang tak kunjung habis. Akhirnya diri ini lelah sendiri.

Maka ketika masalah muncul, janganlah sedih atau marah, tapi carilah solusi. Karena setiap permasalahan yang Allah berikan pasti ada cara penyelesaiannya.

Terlebih lagi bahwa semua masalah itu pasti ada hikmah dibaliknya. Entah kita ketahui hari ini atau di masa depan.

Tetap semangat dan jangan berputus asa dari rahmatNya

Ummu ziyad, 14/8/16

Rabu, 27 Juli 2016

Golongan Manusia Ketika Tertimpa Musibah (copas)

GOLONGAN MANUSIA KETIKA TERTIMPA MUSIBAH

Asy-Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin rahimahullah berkata:_ "Macam-macam manusia di saat musibah menimpanya:
- Syaakir (bersyukur)
- Raadhi (ridho)
- Shaabir (bersabar)
- Jaazi' (marah).

1. Marah
Adapun orang yang Marah (ketika ditimpa musibah) maka ia telah berbuat keharaman dan murka terhadap ketentuan dari Rabb (pemilik, pengatur, dan penguasa) alam semesta.

2. Bersabar
Dan keadaan orang yang bersabar maka ia telah menegakkan kewajibannya. Orang yang sabar ini tidak suka terjadinya (musibah itu) dan memandang musibah tersebut sebagai sesuatu yang pahit dan sulit.. Namun ia memikul dan menahan jiwanya dari (melakukan) sesuatu yang diharamkan (dalam menghadapi musibah).

3. Ridlo
Dan tentang orang yang ridho maka dia adalah yang tidak memperhatikan musibah dan ia melihat bahwa hal itu datang dari sisi Allah sehingga ia ridha dengan keridhaan yang sempurna. Tidak ada duka lara di hatinya. Kondisinya ini lebih tinggi derajatnya dari keadaan orang yang bersabar..

4. Bersyukur
Dan mengenai orang yang bersyukur maka ia bersyukur kepada Allah atas musibah ini.
Syukurnya ini dari dua sisi:
1. Dengan cara ia melihat kepada orang lain yang ditimpa musibah yang lebih besar. Lalu ia bersyukur kepada Allah bahwa ia tidak terkena yang semisalnya. 2. Dia memahami bahwa dengan musibah ini akan menjadikannya mendapat penghapusan (dosa) kejelekan-kejelekannya dan terangkat derajatnya bila ia bersabar. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita berupa syukur ketika datang musibah. [Asy-Syarhul Mumti' 5/ 395 ]

Sumber: alfawaaiddotnet Twitter @IslamDiaries Instagram @DiariesImage Telegram Channel IslamDiaries #musibah #nasehat #advice #quran #sunnah #hadits #IslamDiaries #diariesimage - https://www.instagram.com/p/BIVruwjhrPk/ Regrann App - Repost without leaving Instagram - Download Here : http://regrann.com/download

Jumat, 08 Juli 2016

Ramadhan, bulan keberkahan

Ramadhan telah pergi
Menyisakan malam-malam yang sunyi
Sholat malam yang ringan kembali terasa berat
Tadarrus Al Qur'an yang sampai beberapa juz sehari menguap bersama waktu
Sedekah yang gencar mulai terlupa
Puasa pun semakin sulit untuk dimulai

Kemana motivasi ibadah yang lalu?
Apakah ia telah hilang seiring berlalunya Ramadhan?
Sebenarnya yang kita sembah dalam Ramadhan adalah Rabb yang juga kita sembah diluar Ramadhan

Begitulah Ramadhan
Ia telah membawa berkah dengan kedatanganNya
Kemudahan untuk beribadah

Tapi jangan maklumkan diri ini
Karena sungguh
Ramadhan itu telah menjadi ajang latihan bagi jiwa bertakwa
Untuk tetap bertakwa
Kapan dan dimanapun kita berada

Jadilah hamba Allah yang Rabbani
Bukan Ramadhani
Semoga kita bisa

Kamis, 02 Juni 2016

Tips Bagi IRT Agar Tidak Bosan di Rumah

Anda ibu rumah tangga yang terbiasa tinggal di rumah? Tentu saja sering merasa bosan ketika tinggal di rumah ya.

Sebagai wanita muslimah yang baik, kita memang diperintahkan untuk senantiasa menjaga diri agar tidak keluar rumah kecuali untuk urusan yang penting dan mendesak. Tentu saja hal ini tidaklah mudah bagi orang yang sering beraktivitas diluar rumah misalnya saat masih kuliah dan bekerja karena keluar rumah sudah menjadi kebiasaan.

Saat kita diperhadapkan dengan kondisi bahwa kita telah menjadi seorang ibu rumah tangga maka tentu rumah adalah tempat yang terbaik dan ternyaman. Terkadang rasa bosan menghampiri dan itu memang wajar. Namun demikian, kitalah yang mentaktisinya agar tidak bosan ketika berada di rumah. Berikut ini beberapa tips dari saya agar tidak bosan tinggal di rumah

1. Lakukan hobi atau aktivitas kesukaanmu

Saya pribadi sangat senang membaca buku di waktu luang, maka aktivitas ini saya jadikan penghibur ketika rasa bosan itu menyerang. Sebaiknya bacalah buku yang ringan materinya, bukan buku pelajaran/kuliah atau buku yang materinya terlalu rumit karena tujuan membaca kita ini adalah untuk menghilangkan kebosanan.
Bagi yang hobi memasak, mungkin bisa mencoba resep baru yang menarik dan menggugah selera. Jika masakan kita berhasil, tentu akan ada rasa bangga akan hasilnya.

2. Sediakan Me time

Pekerjaan rumah tangga begitu banyak dan tak ada habisnya. Ada baiknya kita meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas khusus untuk diri kita sendiri tanpa ada campur tangan anggota keluarga lainnya. Sebagai contoh, cobalah rileksasi dengan melakukan perawatan rutin seperti maskeran, luluran, berendam air hangat dll yang bisa membuat kita rileks kembali. Atau bisa juga luangkan waktu untuk berbelanja, tapi tentu saja dengan seizin suami dan ditemani oleh keluarga/teman.

3. Jalan-jalan sekitar rumah

Jika terus menerus dirumah tentu saja akan bosan, maka sekali-kali keluarlah berjalan disekitar rumah untuk mengusir kepenatan dan rasa bosan.

Demikian sedikit tips dari saya. Semoga bermanfaat dan membantu para ibu rumah tangga untuk lebih semangat dalam menjalankan aktivitas perjuangannya di rumah. Semoga sukses.

Minggu, 29 Mei 2016

Tips Maksimal Ibadah di Bulan Ramadhan

Tinggal beberapa hari lagi kita akan berjumpa dengan bulan Ramadhan. Bulan penuh keberkahan. Bulan dimana orang berlomba-lomba mendulang pahala tanpa batas. Bulan dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Bulan ini adalah bulan kemuliaan, didalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, lebih baik dari 83 tahun umur kita yang hanya dihabiskan untuk beribadah. Bulan ini adalah bulan diturunkannya Al Qur’an. Bulan dimana orang yang keluar darinya akan kembali fitrah seperti bayi yang baru lahir karena telah diampuni dosa-dosanya. Barangsiapa yang tidak mendapatkan keutamaannya pastilah menjadi orang yang merugi.

Selayaknya tamu agung yang akan datang ke rumah kita, tentu perlu persiapan dalam penyambutannya. Oleh karena itu, perlu bagi diri kita untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci nan mulia ini agar bisa maksimal. Lantas bagaimana cara agar kita bisa memaksimalkan persiapannya. Berikut tips yang dapat kita lakukan.

1. Berdoa
Berdoalah agar disampaikan kepada bulan suci ini karena kita tak pernah tahu sampai kapan umur kita. Dengan berdoa maka kita telah berusaha dengan jalan meminta kepada Sang Pemilik Jiwa agar menyampaikan umur kita kepada bulan yang sungguh mulai ini. Tak ada yang lebih utama melainkan ibadah-iabadah yang dilakukan di bulan suci ini.

2. Bertaubat
Memperbanyak taubat sebelum memasuki bulan Ramadhan agar kita memasukinya dalam keadaan bersih dan mensucikan diri dari sifat-sifat tercela diri kita. Dengan demikian, kita mengharap kemudahan dari Allah agar bisa memaksimalkan diri dalam beribadah didalamnya.

3. Memperbanyak puasa sunnah
Sebagai bulan yang didalamnya kita berpuasa sebulan penuh maka perlu persiapan agar tak kaget ketika memasukinya. Salah satu cara adalah dengan memperbanyak ibadah puasa di bulan-bulan sebelumnya agar kita terbiasa untuk berpuasa. Bagi yang memiliki qadha puasa, maka usahakan untuk menggantinya sebelum masuk bulan Ramadhan.

4. Memperbanyak ibadah-ibadah di bulan sya’ban
Memperbanyak ibadah-ibadah seperti sholat sunnah rawatib, sholat dhuha, sholat tahajud, dzikir, sedekah, membaca Al Qur'an agar kita terbiasa dalam beribadah sebelum memasuki bulan Ramadhan.


5. Membuat list dan target ibadah harian
List harian akan membantu kita untuk mengontrol ibadah apa saja yang telah kita lakukan. Hal ini akan memudahkan evaluasi ibadah harian kita agar tidak lalai dalam memaksimalkan ibadah. 
Buatlah daftar ibadah-ibadah yang akan kita lakukan selama sebulan penuh dan targetkan baik kuantitas maupun kualitas ibadah tersebut. Semoga dengan target tersebut, selalu ada motivasi untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan ibadah-ibadah.

6. Bekali diri dengan ilmu tentang bulan Ramadhan
Sebagai bekal kita menjalani puasa dengan lancar maka tentunya perlu mempersiapkan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hukum-hukum puasa, keutamaan bagi orang yang berpuasa dan berbagai hal lainnya terkait amalan kita di bulan suci ini agar kita dapat menjalani ibadah sesuai dengan ilmunya.

7. Siapkan fisik dan harta
Selain persiapan ruhiyah dengan banyak berdoa, taubat dan ibadah lainnya maka persiapan fisik dan harta pun tak kalah pentingnya. Hal ini karena selama menjalankan ibadah di bulan puasa, kita memerlukan fisik yang sehat dan kuat untuk melaluinya dengan baik serta harta baik yang kita gunakan untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk disedekahkan. Namun tentu saja untuk kebutuhan sehari-hari kita menyederhanakan pengeluaran karena makna bulan suci ini ingin mengajarkan kita untuk hidup secara sederhana dan merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang kekurangan diluar sana.

8. Mengurangi kepadatan aktivitas dan pekerjaan di bulan Ramadhan
Sebagaimana seseorang yang menginginkan pahala yang melimpah dan berlipat ganda maka tentu harus dibarengi kesungguhan dalam meluangkan waktu dalam beribadah dengan mengurangi aktivitas yang membuang waktu dan pekerjaan yang terlalu padat yang dapat mengalihkan perhatian kita dari ibadah. Karena pada bulan inilah saatnya kita memperbanyak ibadah khususnya membaca Al Quran dan sholat lail (sholat tarawih, witir dan tahajud). Bukan berarti melalaikan pekerjaan kita tapi mengurangi porsinya dalam rangka mencapat target ibadah yang maksimal.

Demikianlah tips untuk memaksimalkan bulan Ramadhan kita. Bulan ini belum tentu bisa kita temui lagi tahun depan, maka sekaranglah saatnya untuk berbuat terbaik untuk meraup keutamaannya. Jangan sia-sia kan kesempatan ini. Mari maksimalkan ibadah kita. 


Dimuat dengan judul sama dihttp://www.kompasiana.com/ummuziyad

Senin, 23 Mei 2016

Renungan: Berbagai Tujuan Hidup Manusia

Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Namun, banyak yang belum menyadari hakikat tujuan penciptaan ini dan akhirnya mencari tujuan-tujuan lain dalam hidupnya. Berikut beberapa tujuan hidup sebagian manusia berdasar pengalaman pribadi penulis.

Popularitas

Banyak manusia yang berlomba untuk populer dan tenar karena melihat bahwa orang yang populer itu memiliki kedudukan mulia di mata manusia.
Tapi sebenarnya kepopuleran tidaklah menunjukkan kemuliaan seseorang tapi yang utama adalah dimana letak kedudukannya dihadapan Allah. Jika seseorang populer tapi disisi Allah amat jauh kedudukannya maka sungguh itu hanyalah istidraj bagi dirinya. Bagi seorang yang memiliki kemuliaan dan ia pun populer, maka itu adalah sebuah bonus dari Allah.

Kekuasaan/amanah

Kekuasaan memang menggiurkan karena dengan kemampuan yang diberikan ini manusia bisa berbuat apa yang dia inginkan. Tapi kekuasaan itu sebenarnya adalah amanah. Setiap kekuasaan pasti akan dimintai pertanggungjawaban maka berhati-hatilah dalam menerima kekuasaan. Sebisa mungkin hindari meminta kekuasaan atau amanah.

Kekayaan

Kekayaan sering melenakan manusia dari kehidupan akhirat karena menikmati dunia yang menyilaukan sampai lupa bahwa hal ini tidaklah sebanding dengan apa yang ada di surga kelak. Kaya yang hakiki adalah kekayaan hati dengan sifat yang terpuji seperti sabar, syukur, tawakkal, dll.

Prestasi

Prestasi membuat kedudukan seseorang terangkat dimata manusia tapi belum tentu dihadapan Allah. Semua kembali bahwa prestasi sebenarnya adalah ketaatan kita menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Semua semata hanya mengharap ridhoNya.

Berbagi motivasi/dakwah

Banyak orang berbagi motivasi untuk hidup lebih baik tapi masih sangat sedikit yang menkhususkan diri untuk menjadi pendakwah yang senantiasa berbagi motivasi untuk dekat dengan Allah

Demikian beberapa tujuan hidup manusia yang penulis amati. Semoga kita bisa lebih berhati-hati dan semoga menjadi pengingat bagi diri saya dan orang lain.

Rezki ku, Rezki mu

Hidup adalah sebuah rahasia ilahi
Tak ada yang mengetahui apa yang kelak terjadi
Pun disini, di dunia ini
Lahir tanpa tahu apapun
Kemudian Dia membuka tabir ilmuNya
Yang membuat diri berpikir dan berilmu

Namun, tak sedikit pula yang misteri
Rezki telah diatur
Tanpa disadari hadir
Tanpa diusahakan datang
Tanpa dipikir menjadi

Ya, rezki telah terbagi
Tercatat dari jauh hari
Di lauhul mahfudz

Mungkin hari ini, ia datang dari orang lain
Tanpa usaha, tanpa pemikiran
Teratur bagai episode
Tak disangka

Ternyata, rezki nya, rezki ku juga
Bagian telah tetap
Tanpa khawatir
Tanpa ragu
Menjadikanku semakin cinta
Pada Sang Khaliq



24/6/2016








































































































































































































































































































































































































































Kisah Wanita yang Menderita Penyakit Ayan

Ingin kuceritakan sebuah kisah mengharukan tentang sebuah pilihan hidup. Tentang semangat menerima takdir dan menjalani kehidupan dengan tawakkal kepadaNya. Tentang kesabaran dan kesyukuran akan apa yang dimiliki.

Inilah kisah seorang wanita yang mengidap penyakit ayan yang tak kunjung sembuh. Pada suatu hari datanglah ia kepada Rasulullah shallalahu alaihi wasallam untuk meminta doa beliau. Sebagaimana seorang yang sakit dan mengharap kesembuhan, maka dirinya pun memohon kepada Rasulullah untuk mendoakan kesembuhan dari penyakitnya.

Rasulullah shallalahu alaihi wasallam saat itu tak lantas segera mengabulkan permintaannya, tapi menggantinya dengan sebuah pertanyaan yang sungguh berat untuk menjawabnya. Pertanyaan yang meminta pilihan antara 2 hal yang sebenarnya dia inginkan .

Ya, Beliau memberikan pilihan apakah dia mau bersabar terhadap penyakitnya yang akan berakhir dengan surga ataukah doa kesembuhannya tanpa ada jaminan surga. Lalu tahukah apa jawaban wanita tersebut?

Ia menjawab dengan jawaban mantap yang sungguh mengagumkan. Ia telah memilih untuk bersabar dengan penyakitnya yang akan berbuah surga dibandingkan kesembuhannya. Hal ini telah menunjukkan kekuatan iman wanita tersebut yang sungguh luar biasa.

Ia rela dengan takdirNya atas penyakit tersebut. Ia ridha bersabar dengan penyakitnya. Ia bersyukur bahwa sakitnya telah menjadi pintu surga baginya. Ia hanya bertawakkal kepada Allah. Masya Allah.

Mungkin jika pribadi ini yang ditanya, akankah jawaban yang sama akan keluar dari lisan ini?

Akankah balasan surga lebih kita pilih dibandingkan sembuh dari penderitaan yang dialami?

Akankah balasan surga lebih kita pilih walau harus bersusah payah dengan penyakit yang ada di tubuh?

Akankah tawakkal kita terhadap takdirNya akan menjadikan kita sosok yang mau bersabar dan bersyukur dengan kondisi yang dialami?

Semoga bisa menjadi renungan buat diri saya pribadi dan kita semua.

23/6/16

Selasa, 10 Mei 2016

Sabar dan Syukur



Seringkah kita mengeluh tentang pekerjaan kita yang begitu berat dan menguras banyak waktu?
Seringkah kita mengeluh tentang anak-anak kita yang setiap hari rewel dan sulit diatur?
Seringkah kita mengeluh tentang berbagai masalah hidup yang tak pernah putus-putusnya?
Mungkin sangat sering kita mengeluh.
Semua masalah yang terasa sangat berat dan menjadi beban tersendiri.
Merasa bahwa diri ini yang paling susah dan menderita
Padahal mungkin ada yang lebih susah
Ada maksud di balik masalah
Ada hikmah di balik semua peristiwa
Semua adalah ujian
Ujian untuk melihat siapa yang bersabar
Ujian untuk melihat siapa yang bersyukur
Untuk melihat siapa yang beriman dan bertawakkal
Sungguh, semua akan menjadi nikmat
Jika kita jadikan sabar dan syukur menjadi sikap diri
Sikap yang akan membuat semua terasa  ringan
Sikap yang akan mengundang keridhoanNya
Karena semua urusan kita sebenarnya adalah kebaikan
Semoga kelak berbuah syurga



Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu).

Minggu, 08 Mei 2016

Sang Pendosa

Setiap hari
Setiap jam
Setiap detik
Setiap waktu, kita berbuat dosa
Sadar ataupun tidak sadar
Dosa dengan hati
Dosa dengan lisan
Dosa dengan anggota badan
 
Sungguh, setan itu benar-benar cerdik
Menggoda manusia yang berakal
Tapi sering memperturutkan hawa nafsu
Dialah musuh yang nyata
Maka waspadalah padanya
Sebagaimana waspadamu pada kejahatan ataupun bencana
Karena setan itu tak pernah lelah menggodamu
Baik dari depan, belakang maupun atas mu

Maka, saat ini insaflah diri
Sadarilah dosa-dosamu
Bertaubatlah
Istigfar
Kita tak luput dari dosa
Semua yang kita lakukan
Yang lepas dari dzikir, ibadah dan membaca Al Qur'an
Sangat sarat akan potensi dosa

Maka kembalilah kepadaNya saudariku
Ingatlah Allah sebanyaknya
Beribadahlah dengan ibadah yang disukaiNya
Banyaklah membaca kalamNya
Banyaklah bertaubat dan istigfar
Banyaklah berdoa kepadaNya
Agar senantiasa dalam hidayah
Karena kita tak pernah tau
Kapan ajal kan menjemput

Semoga dengan demikian
Husnul khatimah dapat kita raih
Allahumma aamiin

Jumat, 06 Mei 2016

Aleppo Menangis

Hari cerah,tak secerah hati
Kupandangi video
Menyayat hati
Rasa sedih, mendalam
Yah..Mereka saudaraku
Kehilangan keceriaan
Mencekam, mengungkung kebebasan


Tak ada aman, tak ada makanan
Bahkan kehilangan orang tersayang

Sang pemberontak
Bertopeng manusia
Laknat Nya atas kalian
Atas jiwa-jiwa tak berdosa
Atas hak yang terampas

Aleppo menangis
Menggugat dunia
Karena kemanusiaan dan persaudaraan
Kehidupan tergadai
Keamanan tak lagi ada

Dimana penyeru hak?
Yang katanya milik semua
Namun, Aleppo tidak
Mereka berjuang
Demi keadilan
Dengan doa dan pertolonganNya

Sabarlah...
Cukup hari ini
Cukup di dunia
Karena semua indah
Di jannahNya

7 Mei 2016

Selasa, 03 Mei 2016

Hidup dengan Al Qur'an (Menjadi Hafidz)

Al Qur'an adalah pedoman hidup kita. Suatu hal yang patut disyukuri karena kita sebagai umat terbaik di muka bumi ini telah dikaruniai kitab yang sempurna. Kitab yang menjadi petunjuk untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagai seorang muslim, tentu sangat besar keinginan kita untuk senantiasa mengamalkan dan menghapalkan Al Qur'an. Begitupun diri saya pribadi yang meskipun masih terseok-seok dalam mengamalkan dan menghapalkannya, tapi tetap berusaha semampu yang saya bisa. Semoga saudara saudariku dimanapun berada juga tetap termotivasi untuk menjadikan hidup kita senantiasa bersama Al Qur'an dengan menjadi hafidz (penghapal) Al Qur'an.

Kapan Mulai Menghapal Al Qur'an?
Seyogyanya menghapal Al Qur'an bisa dimulai sejak masa kanak-kanak dimana kemampuan menghapal itu masih kuat dan bisa dioptimalkan terutama pada masa emas menghapal antara usia 5 sampai 23 tahun. Namun, bukan berarti lewat dari usia itu tidak bisa lagi. Saya pun telah melewati masa itu dan masih terus berusaha. Bahkan ada nenek yang sukses menghapal Al Qur'an walau telah lanjut usia. Ya, semua kembali kepada motivasi dan tekad kita.

Mengapa Menghapal Al Qur'an?
Menghapal Al Qur'an memiliki banyak keutamaan dan urgensi yang mesti kita pahami sebelum mulai menghapalnya. Berikut diantara keutamaan dan urgensi menghapal Al Qur'an.
1. Penghapal Al Qur'an adalah shahibul Qur'an
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani menyatakan, “ketahuilah, makna dari shahibul Qur’an adalah orang yang menghafalkannya di hati.
2. Al Qur'an akan menjadi syafaat bagi penghapalnya
bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an” (HR. Muslim  804)
3. Derajat di surga tergantung pada hapalan
akan dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud 2240, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
4. Termasuk sebaik-baik manusia
sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari 4639).
5. Allah mengangkat derajat penghapal Al Qur'an di dunia
sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Al Qur’an ini dan menghinakan yang lain dengannya” (HR. Muslim 817)
6. Penghapal Al Qur'an lebih diutamakan untuk menjadi imam
hendaknya yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah” (HR. Abu Daud 582, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)

Selain keutamaan di atas, beberapa urgensi menghapal Al Qur'an antara lain meneladani Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam, merupakan ibadah yang agung dan mendapat pahala yang berlipat, menjadi modal utama dalam mempelajari agama dan untuk berdakwah, menjaga keotentikan Al Qur'an, serta menjadi obat bagi penyakit fisik dan mental.

Bagaimana Menghapal Al Qur'an? (Tips)
Berikut beberapa tips yang bisa kita terapkan dalam menghapal Al Qur'an
1. Niat ikhlas karena Allah
Semua amalan kita sangat tergantung dari niat. Bagi seorang penghapal Al Qur'an, niat adalah sesuatu yang harus senantiasa diluruskan karena mengharap keridhaan Allah. Bukan karena niat ingin diliat orang atau tujuan duniawi lainnya. 
2. Berdoa kepada Allah agar dimudahkan menghapal Al Qur'an
Kita memohon kepada Allah agar dimudahkan dalam menghapal kitabNya karena Dia lah yang akan memudahkan semua usaha yang kita lakukan. Semoga Allah memberikan pertolonganNya kepada kita dalam menghapal dan  mengamalkan kitabNya.
3. Menghapal dari 1 mushaf
Untuk memudahkan kita dalam menghapal Al Qur'an maka sebaiknya menggunakan satu mushaf agar lebih mudah dalam mengingat tata letak ayat dan posisinya dalam Al Qur'an. Umumnya penghapal Al Qur'an menggunakan mushaf Madinah yang memiliki 15 baris pada setiap halamannya.
4. Menetapkan target hapalan harian
Menetapkan target hapalan harian agar memotivasi kita untuk menambah hapalan setiap harinya. Kita bisa menarget menambah hapalan 1 halaman, 1/2 halaman atau bahkan hanya 1 atau 2 ayat per hari. Intinya konsisten dan disiplin. Namun, menambah hapalan harus dibarengi dengan murojaah yang rutin agar hapalan yang lalu tetap bisa terjaga
5. Memulai hapalan dari juz 30 (surah pendek)
Memulai dari surah pendek akan memudahkan kita karena ayat-ayatnya yang lebih pendek dan mudah diingat karena sering dibacakan imam ketika sholat di masjid
6. Rutin murojaah dan tidak pindah juz/surah sampai betul-betul hapal
Rutin mengulang-ulang hapalan adalah kunci sukses agar hapalan terus melekat. Tetapkan target murojaah harian sebelum menambah hapalan baru. Misalnya hari ini kita akan menambah hapalan, maka ulangi dulu hapalan hari sebelumnya. Jangan pindah surah/juz sebelum betul-betul hapal. 
7. Memperbaiki makharijul huruf dan tajwid
Memperbaiki  makhraj dan tajwid akan memudahkan bacaan kita sesuai dengan aturan bacaan yang benar. Kita bisa mempelajarinya dari seorang guru tajwid atau langsung mendengar bacaan dari qari-qari yang bagus bacaannya.
8. Menyetorkan hapalan pada orang lain atau seorang hafidz
Untuk memperbaiki bacaan kita dan meluruskan kesalahan ketika membaca Al Qur'an maka kita menyetorkan hapalan kita kepada orang lain atau seorang hafidz. Kita juga sebaiknya bergabung dalam sebuah komunitas hapalan agar memotivasi untuk tetap istiqamah dalam menghapal. 
9. Memahami arti ayat-ayat yang dihapal
Apabila kita menghapal dengan memahami arti ayat-ayat Al Qur'an maka akan lebih memudahkan dalam menghapal dan mentadabburinya. Sebaiknya kita belajar bahasa arab agar ketika menghapal, maka akan paham pula terhadap artinya.
10. Memilih waktu terbaik dalam menghapal dan murojaah
Menghapal di waktu-waktu yang memudahkan kita untuk menghapal misalnya selepas subuh atau sesudah magrib. Namun, kita juga bisa menambah hapalan di waktu senggang kita. Ataukah kita isi waktu senggang kita misalnya ketika menunggu, dalam perjalanan atau ketika waktu kosong, dengan memurojaah hapalan. Begitupun dalam sholat, kita bisa memurojaah hapalan-hapalan kita.
11. Identifikasi ayat-ayat mutasyabihat
Ada ayat-ayat dalam Al Qur'an yang begitu mirip dan hanya memiliki perbedaan sedikit. Maka kita seharusnya memperhatikan ayat-ayat ini dengan seksama agar hapalan kita tetap terjaga dan tidak terbolak-balik.

Semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita untuk menjadi penghapal Al Qur'an dan hidup dengannya. Semua kita niatkan karena mengharap ridha Allah semata dan semoga menjadi sebab masuknya kita ke dalam jannahNya insya Allah.

Sumber Referensi:
https://muslimah.or.id/6222-mengapa-perlu-menghafal-al-quran-1.html
https://rumaysho.com/2118-kiat-menghafal-al-quran-2.html
http://belajar-lagii.blogspot.co.id/2012/02/cara-cepat-hafal-quran.html

Minggu, 01 Mei 2016

Musik yang melalaikan

Siapa yang tidak senang mendengarkan musik?
Tentu kita senang
Mendengar alunan nada yang menggoda
Membuat diri hanyut dalam untaian kata
Menjadikan hati terbawa-bawa perasaan akan liriknya

Yah...musik memang menyenangkan
Tak ada yang menyangkalnya
Bahkan saya pribadipun tak menolak kenyataan tersebut

Tapi.. tahukah kita...
Apa yang kita ingat ketika mendengar musik?  
Bisakah kita mengingat kebesaran dan kekuasaan Nya?
Apa yang kita lakukan ketika mendengar musik?
Bisakah kita terhanyut dalam ibadah kepadaNya?
Apa yang kita ucapkan ketika mendengar musik?
Bisakah lisan kita mengucap dzikir kepadaNya
Sesungguhnya pendengaran, lisan, hati dan anggota badan kita
Akan ditanyai kelak
Tentang apa yang dilakukannya

Maka janganlah musik menjadikan mu lalai
Dari mengingatNya dan beribadah kepadaNya
Menjauhkan kita dari membaca Al Qur'an yang begitu mulia
Padahal Al Qur'an itulah sebaik-baik kalam
Yang semestinya senantiasa kita lafadzkan dan amalkan
Dalam hati, lisan dan perbuatan kita

#Musik telah membuat lalai dalam dzikir dan ibadah kepada Nya
#Musik tidak mungkin terkumpul dalam hati penghapal Al Qur'an
# Say no to music

Pemutus Segala Nikmat

Hidup ini adalah ujian
Ujian yang berupa nikmat dan masalah
Masalah terkadang lebih mendekatkan kepadaNya
Namun, nikmat yang ada lebih sering melalaikan kita
Membutakan hati
Akan tujuan penciptaan kita
Kita lalai
Kita  terlena
Akhirnya kita lupa mengingat
Pemutus segala nikmat
Kematian

Masih ingatkah?
Berapa banyak keluarga yang tidak bersama kita lagi
Entah orang tua, adek,kakak, om tante, atau kakek nenek
Berapa banyak teman dan sahabat yang telah pergi mendahului kita
Berapa banyak orang yang telah lalu meninggalkan kefanaan dunia ini

Orang yang tadinya bisa tertawa, tiba-tiba mereka sudah tak bisa tertawa lagi
Orang yang tadinya masih bekerja dan beraktivitas, sekarang sudah tidak lagi
Orang yang tadinya berkumpul bersama, akhirnya hanya terdiam dalam kesendirian
Di dalam kubur

Yah, ialah pemutus segala kenikmatan
Dengannya hati menjadi lembut dan insaf
Dengannya lisan terjaga
Dengannya raga bersemangat dalam amal
Karena mengetahui bahwa dunia akan berakhir
Kembali kepada Rabb
Apakah membawa bekal yang cukup atau tidak
Semua tergantung amalan diri

Maka jadilah orang cerdas
Dengan mengingatnya
Agar diri ini siap
Sewaktu menghadapNya


#mengenang orang-orang yang kusayangi dan telah mendahuluiku meninggalkan dunia ini
#semoga mereka diampuni segala dosanya dan diterima amalannya
#pengingat diri untuk selalu ingat mati

Jumat, 29 April 2016

TakdirNya terbaik

Galau...
Mungkin kata yang sering menghiasi hidup kita
Kecewa...
Mungkin sangat sering kita merasakannya
Sedih....
Terkadang membuat kita lupa bahwa sebenarnya lebih banyak hal yang patut kita syukuri
Marah...
Padahal Allah saja begitu Maha Pemaaf
Yah.. begitulah manusia
Makhluk yang sering berkeluh kesah
Sedikit saja halangan/rintangan/masalah menyapa kita
Maka muncullah galau, kecewa, sedih atau marah tersebut
Istigfar....istigfarlah diri...
Mengapa kau begitu galau?
Padahal hidupmu hari ini berkecukupan
Mengapa kau kecewa?
Padahal begitu banyak nikmatNya berlimpah
Mengapa kau sedih dan marah?
Padahal semua yang terjadi tak tahu makna dan hikmah dibaliknya

Bersyukurlah saudariku...
Begitu banyak nikmat yang kamu miliki hari ini
Nikmat waktu
Nikmat kesehatan
Nikmat keamanan
Nikmat makan dan minum
Nikmat tempat tinggal
Nikmat berpakaian
Dan nikmat terbesar
Nikmat iman dan islam

Maka janganlah galau, kecewa, sedih, atau marah
Percayalah
Takdir Allah adalah terbaik
Mungkin saat ini kita tak tahu hikmahnya
Tapi tahukah engkau
Dia sedang mengatur skenario yang luar biasa
Dibalik semua yang terjadi
Dialah sebaik-baik Maha Pengatur

Menakjubkannya tubuh kita

Pernahkah kita berpikir bahwa tubuh kita begitu menakjubkan
Sang Maha Pencipta telah melengkapi tubuh ini dengan berbagai keajaiban
Tahukah bahwa dalam tubuh kita memiliki bermilyar sel yang hidup dan melaksanakan fungsinya masing-masing
Siapa yang memerintah dan mengaturnya?
Setiap sel membentuk jaringan yang berbeda, lalu jaringan tertentu bersatu membentuk organ
Siapa yang membentuknya demkian?
Lalu berbagai organ membentuk suatu kesatuan sistem
Sistem yang memiliki tugasnya tersendiri dalam menjalankan fungsi kehidupan
Menjadi makhluk hidup bernama manusia
Siapa yang menjadikannya demikian?
Tahukah kita bahwa satu sistem yang terganggu maka bisa menganggu sistem tubuh lainnya
Maka inilah disebut kondisi sakit
Sistem pernapasan dan sistem pencernaan memberikan kebutuhan oksigen dan nutrisi untuk seluruh sel
Sistem jantung dan  pembuluh darah menyalurkan nutrisi dan oksigen serta mengangkut karbondioksida dan zat sisa metabolisme
Sistem urologi yang membantu penyaringan darah dari sisa metabolisme tadi
Sistem endokrin yang menghasilkan hormon untuk pengaturan sistem
Sistem saraf yang mengatur semua fungsi berjalan baik melalui perintah di otak
Sistem otot dan rangka yang membantu pergerakan dalam mencari sumber kehidupan (makan minum)
Sistem panca indera membantu pengenalan lingkungan sekitar dan bisa melindungi diri kita
Bahkan sistem reproduksi yang sangat vital dalam keberlangsungan spesies manusia di muka bumi ini
Semuanya lengkap dan sempurna
Siapa yang menyempurnakannya?
Dialah Allah, Rabbku dan Rabb mu
Rabb semesta alam
Maka nikmat Rabb manakah yang kamu dustakan?
Mari bersyukur

Rabu, 27 April 2016

Apa yang menghalangimu berhijab?

Saudariku...
Tahukah kau bahwa kau begitu istimewa
Kenapa?
Karena kau adalah ciptaan Allah yang penuh dengan kelebihan
Kau diciptakan dengan kecantikan
Kau memiliki kelembutan
Kau memiliki sifat kasih sayang yang besar
Kau memiliki daya tarik yang besar terhadap lawan jenismu
Wajahmu, tubuhmu, suaramu, dan semua tingkahmu
Menjadi fitnah bagi kaum adam

Allah Rabb kita paling mengerti akan hambaNya
Dia tahu kecenderungan makhlukNya
Dia tahu yang terbaik untuk menjaga hambaNya
Dia menetapkan aturan tanpa sia-sia

Ya, berhijab saudariku...
Telah jelas perintah Rabb kita
Dalam firmanNya
Untuk menjaga kehormatan kita
Untuk membedakan kita sebagai wanita baik-baik
Untuk menghindarkan kaum adam dari fitnah
Untuk melindungi diri kita
Karena engkaulah mutiara terpendam
Yang tak seorangpun boleh menjamahnya
Kecuali orang yang menjadi mahrammu

Sungguh agam ini
Maka apalagi yang menghalangimu berhijab?


"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu, supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.33:59)

Orang yang cerdas

Menjadi orang cerdas

Siapakah sebenarnya orang yang cerdas itu?

Apakah dia yang selalu mendapatkan juara ketika sekolah?

Apakah dia yang telah bergelar sarjana, master, dokter atau profesor?

Apakah dia yang selalu memiliki ide - ide cemerlang dan kreatif?

Apakah dia yang memperoleh piala dan serifikat berbagai kejuaraan cerdas cermat?

Sebenarnya semua itu hanyalah kecerdasan untuk kepentingan dunia kita

Sebenarnya ada orang yang cerdas dan kelak kecerdasannya akan menolongnya di hari akhir kelak

Siapa orang tersebut?

Yaitu orang yang senantiasa mengingat mati

Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

Selasa, 26 April 2016

Memiliki Dunia Seisinya

Wahai saudara dan saudariku...
Apa yang membuatmu galau
Masalah yang terus bertambah?
Penghasilan yang tak pernah cukup?
Cita-cita yang tak kunjung tercapai?

Bukankah...
Hari ini engkau lewati hari
Dengan rasa aman
Dengan rasa sehat
Dengan makanan dan minuman yang mengenyangkanmu
Maka apa lagi yang kamu cari

Engkau telah memiliki segalanya
Orang lain belum tentu memilikinya
Ataukah...
Mungkin orang lain telah memiliki semua itu
Namun, rasa puas itu tak pernah ada
Nafsu terhadap dunia
Membutakan nikmat yang kita miliki

Coba bayangkan jika hari ini kita harus hidup didaerah konflik
Suriah, Palestina, Irak, Afganistan, bisakah engkau tenang?
Coba rasakan jika diri tertimpa sakit yang tak kunjung sembuh
Bisakah engkau menikmati hidup?
Coba perhatikan jika tak ada makanan untukmu hari ini
Bisakah engkau bekerja dan beribadah dengan baik?
Bisakah engkau melakukan aktivitas dengan lancar?
Tentu tidak wahai saudara saudariku

Sesungguhnya apapun masalahmu, apapun kegalauanmu
Semua itu akan tercukupi
Engkau telah memiliki dunia dan seluruh isinya
Ya...
Hanya dengan rasa aman, kesehatan dan makanan mu hari ini
Itu sudah mencukupi
Dunia dan seisinya telah engkau miliki
Dengan Qanaah (merasa cukup)



Barangsiapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya.” (HR. Tirmidzi; dinilai hasan oleh Al-Albani)

Senin, 25 April 2016

Mama, apa kabar?

Mama, apa kabarmu disana?

Telah berlalu beberapa tahun

Kau pergi meninggalkan dunia fana ini

Dunia yang pasti setiap kami akan meninggalkannya pula

Teringat kenangan bersamamu

Betapa susah payahnya kau melahirkan kami

Betapa beratnya pengorbanan mu membesarkan kami

Betapa seluruh tenaga dan pikiran telah kau kerahkan untuk kebaikan kami

Mendoakan kami agar menjadi anak sholeh/sholehah

Mama...

Aku tahu bahwa begitu sedikit balas budiku

Bahkan tidak akan pernah terbalaskan walau dengan seluruh harta dunia

Penyesalan yang selalu teringat

Karena belum sempat memenuhi permintaanmu

Maafkan anakmu ini

Masih teringat saat-saat terakhir

Talkin yang kuucapkan untuk menuntunmu

Senantiasa mengingatkan diri ini

Bahwa kematian itu pasti

Bahwa kematian itu amat berat

Bahwa hidup ini tidak selamanya

Kami pun akan menyusulmu

Tapi satu yang saya selalu kupanjatkan

Doa untukmu mama

Semoga Allah membalas seluruh amalmu dengan pahala yang berlipat

Semoga Allah menerima seluruh amalanmu

Semoga Allah mengampuni seluruh dosa-dosamu

Semoga kami menjadi amal jariyahmu

Dan semoga kami bisa memberikan hadiah terindah buatmu di surgaNya

Aamiin

Kerempongan ibu rumah tangga

Kerempongan Ibu Rumah Tangga

Hari ini saya ingin menceritakan sedikit tentang aktivitas harian di rumah tadi. Kesibukan aktivitas seorang ibu dengan dua orang anak yang masih kecil. Mungkin belum seberapa dibanding ibu-ibu yang punya 3 orang anak atau lebih, tapi cukuplah menjadi sharing saja buat ibu-ibu lainnya.

Hari ini ziyad anak pertamaku demam. Seperti biasa diawali karena main air kelamaan saat mandi. Sudah langganan memang. Tapi sejak melahirkan anak kedua, perilaku ziyad semakin manja dan maunya ditemani sama ummi terus. Padahal adiknya juga terkadang menangis karena minta nenen. Setiap kali tidur, ziyad selalu gelisah. Sedikit-sedikit bangun dan maunya diayun sama ummi. Akhirnya, pekerjaan rumah tidak ada yang terurus. Pakaian kotor masih menumpuk, rumah berantakan, tumpukan piring kotor belum tersentuh dan adiknya pun mulai rewel karena kepanasan. Subhanallah. Mungkin hal ini seringkali menimpa ibu/ummahat dimana saja berada. Saya sempat frustasi/ stres karena kondisi seperti ini. Terbentur antara mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga. Semuanya harus diselesaikan. Tapi pada saat seperti inilah kesabaran seorang ibu diuji. Bagaimana ia dengan segudang aktivitasnya dapat mengatur (manage) emosi yang setiap saat bisa meledak. Hal inilah yang sering saya rasakan. Alhamdulillah ala kulli hal. Mungkin disinilah cobaan seorang ibu. Karena pahalanya juga amat besar. Maka iming-iming pahala inilah yang paling sering memotivasi saya untuk tetap sabar dengan kondisi ribet seperti ini. Saya yakinkan diri bahwa Allah pasti menginginkan kebaikan dengan memberikan kondisi rempong bagi ibu-ibu ketika mengurus anak-anak. Semua pasti akan berbuah pahala jika kita ikhlas. Bukankah hidup ini memang dipenuhi dengan ujian? Dan setiap orang juga memiliki ujiannya masing-masing? Maka kunci selanjutnya adalah bersyukur atas kondisi ini karenai dibalik kerempongan itu semua, akan ada kenikmatan tersendiri ketika melihat anak-anak kelak tumbuh menjadi anak sholeh/sholehah dan menjadi amal jariyah ketika kita telah meninggalkan dunia ini. Semoga yang sedikit ini bermanfaat dan menjadi pengingat bagi diri saya pribadi dan pembaca sekalian. 

18 april 2016 

Aku ingin bahagia

Bahagia... siapa sih yang tidak mengidamkannya? Setiap orang di dunia ini senantiasa menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Mereka mencari berbagai cara untuk mendapatkan kebahagiaan itu walau harus mengorbankan segala sesuatu yang dimilikinya. Banyak orang yang menganggap bahwa sumber kebahagiaan itu adalah harta, kekayaan, kekuasaan, wanita dan anak-anak. Mereka rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk mengejar sumber kebahagiaan itu. Allah telah melansir kecenderungan manusia terhadap wanita, anak-anak dan kekayaan itu dalam Al Quran Qs Ali Imran:14

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang lebih baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14)

Namun, sumber kebahagiaan yang hakiki hanyalah dengan mengingat Allah dan beribadah kepadaNya, dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kebahagiaan itulah yang hanya dapat dirasakan oleh orang- orang beriman. Karena sumber kebahagiaan mereka berasal dari hati yang tenang, lapang dan tidak mengharap selain ridho dan rahmatNya. Lantas bagaimana cara kita agar mendapat kebahagiaan itu?
Cara mendapatkan kebahagiaan adalah dengan mengikuti petunjuk Allah melalui Al Qur'an dan sunnah RasulNya dengan beribadah dan beramal shaleh. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firmanNya

Barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thoha: 123-124)
Dan juga dalam firman-Nya,
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)

Ada 3 tanda kebahagiaan berdasarkan imam Ibnu Qoyyim yaitu bersyukur ketika mendapat nikmat,  bersabar ketika menghadapi masalah dan bertaubat ketika berbuat dosa.
Sebagaimana dalam sebuah hadits disebutkan bahwa kehidupan seorang muslim sungguh menakjubkan karena senantiasa dalam kebaikan dan membawa kebahagiaan.
"Sungguh menakjubkan keadaan orang-orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh keadaan orang yang beriman hanya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Demikian itu tidak pernah terjadi kecuali untuk orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kesenangan maka dia akan bersyukur dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya. Namun jika dia merasakan kesusahan maka dia akan bersabar dan hal tersebut merupakan kebaikan untuk dirinya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Hasan al-Bashri mengatakan, “Carilah kenikmatan dan kebahagiaan dalam tiga hal, dalam sholat, berzikir dan membaca Al Quran, jika kalian dapatkan maka itulah yang diinginkan, jika tidak kalian dapatkan dalam tiga hal itu maka sadarilah bahwa pintu kebahagiaan sudah tertutup bagimu.”
Malik bin Dinar mengatakan, “Tidak ada kelezatan selezat mengingat Allah.”
Maka kebahagiaan itu hanya bisa didapatkan dengan beriman kepada Allah, beribadah kepadaNya dan senantiasa mengingatNya. Ya Allah berikanlah kebahagiaan bagi kami semua di dunia dan akhirat. Aamiin.

Jumat, 22 April 2016

Ghibah, rugi besar bagi pelakunya

Pernah dengar kata ghibah? Ghibah alias gosip/menggunjing adalah suatu perbuatan yang sangat tercela dan termasuk ke dalam dosa besar. Pelaku ghibah begitu menikmati perbuatannya menceritakan kejelekan orang lain tanpa mereka sadari bahwa perbuatannya itu telah membawa kerugian besar baginya di akhirat kelak. Orang yang suka berghibah diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri yang tentu saja mereka pasti akan jijik jika mengetahuinya.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebagian kalian menggunjingkan (ghibah) sebagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuuraat: 12)

Ghibah adalah apabila kita menceritakan kejelekan orang lain dan ia tidak senang apabila kejelekannya itu diceritakan. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim no. 2589).
Ghibah kata Imam Nawawi adalah menyebutkan kejelekan orang lain di saat ia tidak ada saat pembicaraan. (Syarh Shahih Muslim, 16: 129).
Namun, syaithan begitu lihai menggoda manusia sehingga sebuah dosa terasa nikmat dan tidak merasa bersalah ketika melakukannya. Sebut saja infotainment yang begitu banyak memuat kejelekan para artis dan orang terkenal. Mereka membahas kehidupan pribadi dan rumah tangga para artis tersebut padahal artis tersebut belum tentu senang dirinya dibahas dan diceritakan seperti itu. Dalam kehidupan sehari-hari begitu sering kita melihat ibu-ibu bergosip tentang keluarga, teman atau tetangganya. Bahkan bapak-bapak, remaja dan anak-anakpun tak luput dari godaan ghibah ini.
Orang yang berghibah akan mengalami kerugian yang besar karena pelakunya akan memberikan pahala amalnya kepada orang yang dighibahi dan sampai suatu saat amalnya sudah habis, maka iapun akan menanggung dosa orang yang dighibahi.
Lalu bagaimana cara agar terhindar dari ghibah ini? Beberapa cara yang dapat ditempuh antara lain
- Berkata baik atau diam
Bukankah diantara tanda keimanan seseorang adalah terjaganya lisan dari menyakiti hati orang lain. Maka jika perkataan yang kita keluarkan adalah sesuatu yang mengandung unsur ghibah maka sebaiknya kita diam.
- Mengingatkan anggota majlis dan segera meninggalkan majlis jika tetap berghibah
Jika majlis yang kita tempati mulai membicarakan aib orang lain maka ingatkan untuk tidak berghibah. Namun jika pembicaraan tetap berlangsung maka jalan terbaik adalah meninggalkan majlis tersebut.

Semoga Allah menjaga kita dari perbuatan ghibah dan menjauhkan diri kita dari kerugian besar. aamiin.

sumber: rumaysho.com dan muslim.or.id


Jumat, 15 April 2016

Zuhudlah, Maka Engkau Akan Bahagia

Apa yang terlintas di kepala kita tatkala mendengar kata zuhud? Mungkin kebanyakan akan menggambarkan tentang keadaan seseorang yang hidup serba sederhana, hidup pas-pasan, jauh dari kekayaan.
Sebenarnya  makna zuhud tidaklah sesempit itu. Gambaran zuhud itu tidak melulu hanya dengan hidup sederhana dan jauh dari harta dunia. Namun yang lebih penting dari itu semua bahwa zuhud itu adalah amalan hati yang tidak bisa dinilai hanya dengan tampilan fisik semata. Bukankah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah orang yang paling zuhud tapi tetap memiliki harta yang banyak yang kemudian disedekahkan di jalan Allah. Bukankah Abu Bakar, Usman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf merupakan sosok-sosok hartawan tapi terkenal dengan sikap zuhudnya. Mereka tak sungkan untuk menginfakkan seluruh  hartanya unuk kepentingan dakwah dan umat Islam.
Zuhud itu adalah meninggalkan keinginan terhadap dunia.   Lebih sederhananya, zuhud adalah meninggalkan segala hal yang dapat melalaikan hati dari dzikir dan ibadah kepada Allah. Terkadang seseorang itu hartawan tapi ia adalah seorang yang zuhud karena hartanya itu dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan banyak bersedekah dan menolong orang lain. Dan ada kalanya seorang itu tampak sederhana dan serba kurang, tapi nafsu dan angannya terhadap dunia begitu besar. Hal inilah yang menunjukkan zuhud itu adalah amalan hati dan bukanlah amalan fisik semata. Bagi orang zuhud, dunia hanyalah berada di tangannya saja yang apabila lepas, maka dengan mudahnya ia lepaskan, sedangkan dihatinya tetap akhiratlah yang menjadi tujuan utama dalam hidupnya. Inilah zuhud yang sebenarnya.
Orang yang zuhud tidak akan banyak berangan-angan terhadap apa yang dimiliki manusia karena baginya apa yang ada disisi Allah jauh lebih baik. Mereka lebih berharap pahala Allah terhadap musibah dunia yang menimpa mereka dibandingkan nikmat tersebut kembali.  Mereka juga sama sekali tidak menganggap celaan atau pujian manusia itu berarti selama mereka berada dalam kebenaran. Akhirnya yang mereka inginkan hanyalah terjauhkannya mereka dari segala hal yang melalaikan mereka dari mengingat Allah.
Ada 3 benih dalam menumbuhkan sikap zuhud yaitu menyadari kehidupan akhirat yang kekal sehingga senantiasa menyibukkan diri untuk beribadah dan menyiapkan bekal, menyadari kehidupan dunia yang hanyalah sementara dan menjadi tempat persinggahan saja dan menyadari bahwa apa yang telah ditetapkan untuknya, tidak akan luput darinya dan apa yang tidak ditetapkan untuknya maka tetap akan luput darinya.
Bagi seorang yanģ zuhud maka akan mendapatkan cinta Allah sekaligus cinta manusia. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idi, ia berkata ada seseorang yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang apabila aku melakukannya, maka Allah akan mencintaiku dan begitu pula manusia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Zuhudlah pada dunia, Allah akan mencintaimu. Zuhudlah pada apa yang ada di sisi manusia, manusia pun akan mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah dan selainnya. An Nawawi mengatakan bahwa dikeluarkan dengan sanad yang hasan).

Demikianlah orang-orang yang zuhud. Mereka zuhud terhadap dunia maka Allah pun mencintai mereka dan mereka zuhud terhadap apa yang ada disisi manusia maka manusia pun mencintai mereka. Semoga kita dikaruniakan sifat zuhud yang akan membawa kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin.

Sumber: https://rumaysho.com/1058-memahami-arti-zuhud.html
              Majalah hidayatullah edisi februari 2016

Kamis, 14 April 2016

Jangan Berharap Apa Yang Ada Pada Manusia


Manusia selalu berkeluh kesah
Manusia selalu merasa tidak puas
Manusia memiliki nafsu yang kadang sulit dikendalikan

Begitulah...
Dunia seakan menjadi tujuan hidup
Lihat orang punya gadget dan kendaraan terbaru,ingin juga
Lihat orang punya harta berlimpah, jadi iri
Lihat orang punya jabatan, jadi dengki
Lihat orang jalan-jalan dan liburan, mau kesana juga

Duhai manusia
Janganlah selalu berharap apa yang ada pada manusia
Apa yang ada pada manusia belum tentu baik untukmu
Bukankah Rabb kita telah berfirman
Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal amat baik bagimu
Boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal amat buruk bagimu

Berharaplah hanya padaNya
Berharap rezki yang berkah
Berharap keluarga yang sakinah mawaddah rahmah
Berharap ibadah yang khusyu
Berharap menjadi hamba bersyukur

Karena dunia bukanlah tempat memetik kenikmatan
Tapi dunia hanya tempat ujian
Janganlah berharap mendapat kenikmatan dunia yang fana
Karena yang kita harapkan adalah kenikmatan akhirat yang kekal

Maka janganlah berharap apa yang ada pada manusia saudariku
Bersyukur terhadap apa yang kamu miliki
Maka hidupmu akan bahagia

Aktivitas Harian Bagi Ibu Rumah Tangga

Saya ingin menulis berbagai aktivitas ibu rumah tangga yang mungkin kita jalani setiap hari. Ini adalah aktivitas diluar jam kerja di luar rumah (bagi ibu yang sekaligus bekerja di luar) atau  jika kita tidak memiliki pembantu di rumah maka semuanya akan dilakukan seorang diri. Tujuan penulisan ini hanya sebagai reminder karena terkadang saya lupa atau menunda beberapa aktivitas tersebut.  :)

 Rutinitas Fisik
Khusus anak
Membangunkan anak-anak untuk sholat subuh
  1. Memandikan anak
  2. Memberi makan anak (bagi anak yang masih kecil harus disuapi, bagi bayi maka diberi ASI)
  3. Mengajak anak bermain
  4. Mengganti popok atau membersihkan anak setelah bab/bak
  5. Memberi obat jika anak sakit dan memberi vitamin setiap hari
  6. Membersihkan anak secara rutin seperti potong kuku, mencukur rambut, menyikat gigi, sekaligus mengajarkan mereka sedikit demi sedikit untuk selalu menjaga kebersihan
Khusus suami
  1. Melayani suami
  2. Memijit suami jika lelah dan capek
  3. Berhias untuk suami
  4. Menjaga diri tetap bersih dan wangi di saat bersama suami
  5. Senantiasa bertutur kata yang baik dihadapan suami 

Khusus Pekerjaan Rumah
  1. Memasak sarapan, makan siang dan malam
  2. Mencuci piring
  3. Berbelanja kebutuhan rumah tangga
  4. Mencuci pakaian keluarga (pribadi, suami, anak dan anggota keluarga lain)
  5. Melipat dan menyetrika pakaian
  6. Membersihkan rumah (menyapu, mengepel, buang sampah)

Rutinitas ruhiyah dan mental
  1. Sholat wajib dan sunnah
  2. Mengaji dan tadabbur Al Qur'an
  3. Menghapal dan murojaah (mengulang hapalan) Al Qur'an
  4. Dzikir pagi petang
  5. Puasa sunnah
  6. Berdoa untuk kebaikan diri, suami, anak, seluruh anggota keluarga dan umat muslim pada umumnya
  7. Membaca buku agama Islam
  8. Mendengarkan ceramah agama baik melalui tv, video atau langsung hadir di majlis ilmu/tarbiyah (harus disempatkan karena padatnya aktivitas)
  9. Menulis apa saja yang bisa diambil hikmah dan pelajaran untuk diri dan orang lain
  10. Mengajak anak-anak sholat dan mengaji
  11. Memperdengarkan bacaan Al Qur'an kepada anak
  12. Mengajarkan anak-anak adab dan akhlak islami serta sunnah-sunnah Nabi
Semoga daftar ini bisa membantu ibu rumah tangga dimanapun berada. Walaupun berat tapi semoga seluruh apa yang kita lakukan akan mendapat pahala yang besar dari Allah azza wajalla.  Ikhlaskan semuanya karena Allah dan tetap semangat yah...

Rabu, 13 April 2016

Mendidik dan Mengurus Anak, Jihadnya seorang ibu

Mungkin ini merupakan renungan dari aktivitas harian seorang ibu. Melakukan hal yang sama setiap hari dan terus menerus terkadang membuat diri bosan dan merasa lelah. Mulai bangun pagi, membangunkan anak-anak kemudian mengurus mereka seperti memandikan, memberi makan, mengajak bermain, mencuci pakaian mereka, membersihkan anak setelah bab/bak, sampai menidurkan kembali. Semua dilakukan berulang setiap hari.
Allah telah memberi kelebihan kepada seorang ibu untuk mampu melakukan tugas itu semua dengan baik dan sabar. Karena ia telah dikarunia perasaan dominan dan rasa sayang kepada anak-anaknya. Seorang ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.  
Diantara faktor-faktor agar seorang ibu/wanita dapat mengemban tugas mulianya tersebut.
1. Memperbaiki diri sendiri
Faktor ini sangat penting, karena bagaimana mungkin seorang ibu bisa mendidik anaknya menjadi orang yang baik, kalau dia sendiri tidak memiliki kebaikan tersebut dalam dirinya? Sebuah ungkapan Arab yang terkenal mengatakan:
فاقِدُ الشَّيْءِ لا يُعْطِيْهِ
“Sesuatu yang tidak punya tidak bisa memberikan apa-apa" Jadi berusahalah untuk selalu memperbaiki kualitas dirimu wahai para ibu dengan terus menuntut ilmu syar,i, mengamalkannya, mendakwahkan dan bersabar didalamnya.
 
2. Menjadi teladan yang baik bagi anak-anak
Menampilkan teladan yang baik dalam sikap dan tingkah laku di depan anak didik termasuk metode pendidikan yang paling baik dan utama. Bahkan para ulama menjelaskan bahwa pengaruh yang ditimbulkan dari perbuatan dan tingkah laku yang langsung terlihat terkadang lebih besar dari pada pengaruh ucapan.
Hal ini disebabkan jiwa manusia itu lebih mudah mengambil teladan dari contoh yang terlihat di hadapannya, dan menjadikannya lebih semangat dalam beramal serta bersegera dalam kebaikan.
Oleh karena itu, seorang ibu sudah sepantasnya menjadikan dirinya teladan yang baik bagi anak-anak dengan memberi contoh yang baik dan akhlak yang mulia.


3. Memilih metode pendidikan yang baik bagi anak
Termasuk metode pendidikan yang benar adalah membiasakan anak-anak sejak dini melaksanakan perintah Allah Ta’ala dan menjauhi larangan-Nya, sebelum mereka mencapai usia dewasa, agar mereka terbiasa dalam ketaatan.
 Didiklah anak-anak dengan ilmu syar'i, akhlak dan adab islami agar kelak mereka akan menjadi orang-orang shaleh dan amal jariyah bagi  orang tuanya.

4. Kesungguhan dan keseriusan dalam mendidik anak
 Seorang ibu sudah selayaknya bersungguh-sungguh dalam mendidik anak-anak karena merekalah generasi yang akan meneruskan perjuangan orang tuanya. Mereka lah yang akan membangun peradaban dunia di masa depan. Selain itu, anak adalah amanah dari Allah yang akan dimintai pertanggung jawaban dihadapanNya.
Syaikh Bakr Abu Zaid berkata: “Anak-anak adalah amanah (titipan Allah Ta’ala) kepada kedua orang tua atau orang yang bertanggungjawab atas urusan mereka. Maka syariat (Islam) mewajibkan mereka menunaikan amanah ini dengan mendidik mereka berdasarkan petunjuk (agama) Islam, serta mengajarkan kepada mereka hal-hal yang menjadi kewajiban mereka, dalam urusan agama maupun dunia. Kewajiban yang pertama (diajarkan kepada mereka) adalah: menanamkan ideologi (tentang) iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab suci, para Rasul, hari akhirat, dan mengimani takdir Allah yang baik dan buruk, juga memperkokoh (pemahaman) tauhid yang murni dalam jiwa mereka, agar menyatu ke dalam relung hati mereka. Kemudian mengajarkan rukun-rukun Islam pada diri mereka, (selalu) menyuruh mereka mendirikan shalat, menjaga kejernihan sifat-sifat bawaan mereka (yang baik), menumbuhkan (pada) watak mereka akhlak yang mulia dan tingkah laku yang baik, serta menjaga mereka dari teman pergaulan dan pengaruh luar yang buruk.

Semoga setiap ibu dimanapun berada senantiasa bersemangat dan ikhlas dalam menjalani tugasnya yang begitu mulia ini. Dan semoga Allah membalas setiap usaha yang telah ibu lakukan dengan pahala yang besar di akhirat kelak. Allahumma aamiin.

Sumber: https://muslim.or.id/2734-ibu-sungguh-begitu-mulia-peranmu.html

Kunci sukses komunikasi Rasulullah

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah teladan terbaik dalam segala hal dalam kehidupan kita, termasuk dalam hal berkomunikasi. Salah satu kisah komunikasi Nabi yang bisa kita ambil pelajaran adalah komunikasi beliau dengan Shafiyah bintu Huyai. Shafiyah telah kehilangan ayah, suami, saudara dan karib kerabatnya dalam perang Khaibar. Hal ini menimbulkan kebencian dalam hati  Shafiyah terhadap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Walau demikian, sikap ini tidak berlangsung lama karena komunikasi yang dilakukan  oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengubah kebencian tersebut menjadi cinta dan kasih sayang. Shafiyah mengisahkan perubahan sikapnya ini dengan berkata: Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah menjelaskan alasan sikapnya (memerangi ayah, suami dan saudara Shafiyah) dengan berkata" sejatinya kaummu telah berbuat demikian dan demikian. Beliau menjelaskan alasan sikapnya hingga tuntas sehingga tidaklah aku bangkit dari tempat dudukku melainkan tiada seorangpun yang lebih aku cintai daripada Beliau"
Dari kisah tersebut, dapat kita ambil beberapa pelajaran tentang kunci kesuksesan komunikasi Nabi shallallahu alaihi wa sallam antara lain:
1. Kerendahan hati dan sikap Nabi shallallahu alaihi wa sallam
Tampak jelas dari kisah di atas bahwa Nabi memiliki kerendahan hati dan sikapnya yang begitu luhur. Sebagai pemimpin pasukan yang memenangi peperangan, beliau tidak membusungkan dada dan berkata kasarkepada Shafiyah. Justru Beliau menampakkan sikap santun dan tawadhu dengan memberikan penjelasan terperinci tentang alasan Beliau melakukan peperangan. Tiada makian, hardikan, atau kata-kata yang mengesankankan kebencian, tapi yang tercermin adalah kesantunan dan kebaikan Beliau yang akhirnya meluluhkan hati Shafiyah

2. Keuletan dan kesabaran dalam komunikasi
Beliau benar-benar sabar dalam menjalankan komunikasinya. Hal ini tercermin dari penuturan Shafiyah:" Beliau terus menerus tanpa lelah menjelaskan  kepadaku alasan-alasannya berperang. Beliau berkata: Sejatinya ayahmu menghasut orang-orang Arab untuk memerangiku. Sebagaimana ayahmu juga telah berbuat ini dan itu. Hingga akhirnya kebencian itu benar-benar sirna dari diriku."

3. Beliau memuliakan Shafiyah
Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah memuliakan Shafiyah dengan menjadikannya sebagai tawanan bagi diri Beliau padahal sebelumnya Shafiyah telah menjadi tawanan  sahabat Dihyah al Kalbi. Nabi telah  menebus Shafiyah dengan memberikan tujuh orang budak kepada sahabat Dihyah yang menjadikan Shafiyah merasa tersanjung. Shafiyah merasa bahwa ia lebih berharga daripada tujuh orang budak tawanan perang lainnya. Bahkan ia lebih tersanjung lagi karena mengetahui keinginan Nabi untuk menikahinya.

Komunikasi cerdas yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah terbukti efektif dalam menguraikan permasalahan yang sangat berat dalam kehidupan kita, termasuk dalam kehidupan berumah tangga. Dan Beliau shallallahu alaihi wa sallam adalah sebaik-baik contoh untuk diri kita insyaAllah.
Sumber:  Majalah Al Furqon edisi 10 tahun  14 (157)