Entri yang Diunggulkan

Bertaubatlah...Sungguh Allah Maha Pengampun dan Penerima Taubat

Tulisan ini sengaja saya buat sebagai nasehat untuk diri saya pribadi. Di kemudian hari ketika kelak saya kembali membuka lembaran blog ini,...

Selasa, 06 Juni 2017

Tantangan 10 hari kuliah bunda sayang IIP #day4

Bismillah.
Hari ini ziyad dan nusaibah  bangun tidur kesiangan. Tapi seperti kebiasaan setiap pagi, saya langsung arahkan ziyad untuk murojaah hapalannya.
 Ziyad alhamdulillah sudah hapal  surah Al Fatihah, an nas, Al Falaq dan Al ikhlas karena sering diperdengarkan ketika bermain atau mau tidur. Alhamdulillah saya memang bercita-cita membiasakan anak-anak membaca Al-Quran dan menghapalkan nya. Semoga dengan membaca dan menghapalkannya, mereka akan terbiasa dan mencintai Al Qur'an serta bersemangat dalam mengamalkannya.
"Kakak ziyad,hari ini kita murojaah hapalan dulu ya" saya mengajak nya mengulang hapalan.
Dia hanya mengangguk tanda setuju. Setelah itu, mulailah dia membaca Al Fatihah,Al ikhlas, alfalaq dan Al ikhlas lalu saya bacakan surat Al lahab untuk menambah hapalan baru nya. Walaupun bacaan makhraj nya belum sempurna tapi insyaAllah kedepannya akan diperbaiki.
Dikesempatan yang lain, saya juga meminta nya mendengarkan untuk menambah hapalan walau dia sendiri sedang bermain atau tidak fokus, intinya memperdengarkan supaya dia terbiasa dan akhirnya lama kelamaan akan hapal dengan sendirinya.
Ziyad, dengarkan ummi ya, kita menambah hapalan dulu. Terkadang dia mengangguk saja sambil terus bermain, terkadang juga dia menolak dan mengatakan "jangan mi ummi, mauka dulu main". Jika demikian,biasanya, saya ambil jurus lain yaitu membujuk.
"Kita dengar sambil main saja kakak, kan mau jadi hafiz Al Qur'an"
"Kalau berhasil hapal,nanti ummi belikan coklat atau mainan"
Dan setelah itu, biasanya dia akan nurut dan tenang mendengar kan ayat-ayat Al Qur'an.
Di waktu lain lagi, kalau saya ajak mengaji atau murojaah dan kondisinya dia lagi ngantuk,biasanya metode apapun tidak berhasil karena anak-anak sudah tidak mampu menyimak dan berkonsentrasi. Saat seperti Ini, saya hanya bisa mengikut dan sabar karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Pada penerapan poin komunikasi produktif ini , saya menerapkan poin berbicara dengan ramah, mengendalikan emosi walau anak menolak.
Mengendalikan emosi memang gampang-gampang susah karena sangat dipengaruhi dengan kondisi emosi orang tua juga ketika menghadapi sang anak. Pasti beda rasanya ketika kita menghadapi konflik pada saat sedang santai dengan konflik ketika kondisi sibuk dan banyak kerjaan. Kalau lagi sibuk, tekanan nya juga meningkat, emosi jadi tidak stabil dan akhirnya anaklah yang jadi korbannya.
Atau bisa juga anak anaklah yang sedang rewel /emosi  (misal karena ngantuk, lapar, dll) dan terbentur dengan kepentingan kita untuk mendidik mereka. Ujung-ujungnya tetap kitalah orang tua yang harus mengendalikan emosi dan bersabar. Dan ini sungguh berat. Tapi insyaAllah bisa kita lakukan dengan ilmu. Semoga kita diberikan kesabaran yang ekstra menghadapi anak-anak kita karena ditangan merekalah masa depan agama dan bangsa akan dititipkan.
#level1
#day4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


Tidak ada komentar:

Posting Komentar