Kejadiannya tadi pas magrib ziyad lagi main main sama saya. Tiba tiba tanpa disengaja kepalanya membentur bagian lengan kursi yang saya duduki pas sedang asyik asyiknya bermain.
Maka menangis lah dia karena kesakitan,hehehe. Dia juga marah kepada saya karena menyangka bahwa kepalanya terbentur karena ummi nya tidak perhatikan dia saat bermain. Padahal saya ada di depannya pas kejadian. Hanya saja ini semacam insiden kecil yang tidak disangka kejadiannya karena tiba tiba kejedot sendiri karena keasyikan bermainnya.
Tangisannya tak mau reda. Dia terus meraung raung. Tapi alhamdulillah saya yang sempat mau emosi cepat menyadari kondisinya. Dia memang belum tidur siang dan pasti sekarang sudah ngantuk. Jadi dia rewel selain karena kesakitan,juga karena anaknya sudah mengantuk.Hehehe.
"Sudah,sudah.nak. kan ziyad sendiri yang kasi kena,bukan ummi yang kasi kena kursi nya"
Dia tetap menangis
"Sabarki nak,sakit memang itu "
Masih tetap nangis.
Akhirnya saya biarkan dia menyelesaikan emosinya. Setelah beberapa menit saya diamkan tapi tetap memperhatikan tindak tanduknya, dia pun diam.
"Sudah?"
Dia mengangguk tanda sudah reda.
"Begitu memang kalau kena kursi nak,pasti sakit,tapi ziyad yang sabar ya. Kan anak sholeh"
Diapun diam dan mendengar kata kataku. Lalu melanjutkan bermainnya.
Alhamdulillah poin mengendalikan emosi ini memang gampang susah tapi insyaallah dengan latihan yang konsisten sambil memahami kondisi anak maka lama kelamaan kita akan terbiasa dengan kondisi serumit bagaimana pun. Semoga kita semua di mudahkan untuk tetap konsisten dan disiplin demi kebaikan anak kita agar menjadi generasi yang hebat di masa depan. Allahumma aamiin.
#level1
#day10
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar