Entri yang Diunggulkan

Bertaubatlah...Sungguh Allah Maha Pengampun dan Penerima Taubat

Tulisan ini sengaja saya buat sebagai nasehat untuk diri saya pribadi. Di kemudian hari ketika kelak saya kembali membuka lembaran blog ini,...

Minggu, 04 Juni 2017

Tantangan 10 hari kuliah bunda sayang IIP #day 2

Hari ini saya kembali melanjutkan challenge komunikasi produktif, setelah sebelumnya berusaha menghapalkan beberapa poin komunikasi produktif kepada anak.
Adapun cerita hari ini adalah....
 Kemarin kakak tiba-tiba minta mau makan telur goreng sama nasi. Tapi entah kenapa, pas saya sudah ambilkan nasi, kakak plin plan dalam memilih telur goreng baru atau telur yang sudah dimakan sama adeknya.
Mauki apa nak, makan nasi sama telur?
Mauka telur yang ini ummi (sambil tunjuk telur punyanya adek yang tidak habis dimakan)
Kalau begitu,ummi Ambilkan nasi dulu di
Janganmi ummi, mauka telur goreng yang baru
Oiye tunggu saya goreng dulu
Janganmi, yang ini mi saja (sambil tunjuk lagi telur punya adeknya lagi)
Oiye, sinimi saya suap
Tidak mauka ummi,ini saja (sambil dia marah dan mengamuk)
Suasana jadi ricuh karena kakak tidak mau diam dan terima dengan perkataan ku tadi yang ingin menggorengkan telur yang baru. Dia marah dan menolak untuk disuap. Mungkin sangking laparnya, dia jadi emosi.
Kakak juga kelihatannya sudah mengantuk karena tidak sempat tidur siang. Saya pun mulai menggunakan poin komunikasi produktif yaitu mengendalikan emosi dan berbicara dengan suara rendah.
Jadi Mauki apa nak? Oiya ada biskuit saya belikan Ki tadi
Mukanya masih cemberut, tapi tetap saya bujuk bujuk dengan biskuit tadi
Lalu saya tawarkan lagi video hafidz supaya dia mau melupakan emosi nya yang tadi meluap
Wah ada hafiz cilik nak, MasyaAllah pintarnya,ziyad nanti juga mau seperti itu kan
Alhamdulillah akhirnya kakak mau nonton video dan melupakan sejenak insiden makan tadi. Saya berusaha mengalihkan perhatiannya dulu karena kalau dia ingat lagi masalah telur tadi, bisa bisa emosi nya kembali meluap. Saya pun tidak mengerti apa yang salah tadi tapi tampaknya dia sudah sangat lapar dan tidak mau menunggu lagi digoreng kan telur tapi dia bingung dan bilang mau telur baru lagi.
Pelajaran yang saya dapat bahwa anak-anak dalam kondisi sangat lapar dan ngantuk memang tidak bisa ditanggapi terlalu serius. Kitalah orang tua yang harus pandai-pandai menyikapi dan mengkomunikasikan dengan baik agar anak mau mendengar dan tidak emosi terus. Selain itu, alhamdulillah sudah ada sedikit kemajuan setelah mensetting dikepala tentang poin poin komunikasi produktif terhadap anak sehingga saya selalu mengingat bahwa anak-anak ini harus dihadapi dengan komunikasi yang baik dan dipahami cara berpikir mereka yang unik.
Semoga kedepannya bisa semakin baik dalam komunikasi dengan anak-anak karena disinilah awal penjagaan fitrah mereka untuk menjadi pemimpin dimasa depan. Semoga kita tidak meninggalkan mereka dalam keadaan lemah baik fisik maupun jiwanya. Aamiin.

#level1
#day2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar