Dulu, sebelum kita lahir ke dunia, entah dimana kita berada. Apa yang sedang kita lakukan. Apa yang menjadi kesibukan kita. Kita tidak tahu dan mengingatnya.
Lalu Allah memberikan nikmat kepada kita bisa lahir ke dunia ini. Allah menakdirkan diri ini bisa hidup di muka bumi dan menjadi khalifahnya.
Padahal sebelumnya kita bahkan bukanlah siapa-siapa dan tidaklah memiliki apa-apa kecuali apa yang Allah titipkan pada diri kita ketika lahir. Betapa lemahnya diri ini. Saat lahir tak mampu mengurus diri sendiri. Lalu perlahan beranjak dewasa. Allah berikan kemampuan kepada diri kita dengan berbagai kemampuan dan kekuatan. Laa haula walaa quwwata illa billah. Lantas, bagaimana manusia bisa sombong? Sedang dia lahir tanpa memiliki apapun dan sangat lemah.
Dan suatu hari nanti, akan tiba masanya semua nikmat tersebut akan tercerabut dari diri kita. Kita akan kembali menghadap kepadaNya, Rabb yang menciptakan kita. Siapkah kita menghadapNya dengan berbagai pertanyaan yang akan menanti ketika berada di pengadilanNya yang Maha Adil? Semua akan ditanyakan. Tentang semua nikmat, tentang waktu, tentang kesehatan, tentang semua hal yang menjadi tugas kita sebagai hambaNya yang harusnya memurnikan ibadah hanya kepadaNya. Ya, Semua akan dipertanggungjawabkan. Maka berbekallah dengan sebaik baik bekal yaitu takwa dan jauhkan diri dari sikap sombong. Semoga kita senantiasa menjadi hambaNya yang sabar dan syukur atas nikmatNya. Aamiin.
Nuraeni ummu ziyad
Barokallahufiik bunda.. :)
BalasHapusWabaarakallahu fiik bund... :)
HapusAamiin
BalasHapusHiks, siap kh sy?
BalasHapusjazakillahu khoiron bunda
Wajazakillahu khairan bund... :)
HapusAamiin.
BalasHapusTrimakasih mengingatkan bund
Alhamdulillah, saling mengingatkan bund :)
BalasHapus